Pada awalnya hasil penelitian menunjukan bahwa kelelawar sebagai hewan yang paling meyakinkan sebagai asal Virus Corona.
Hasil analisa dari para peneliti mengenai 10 urutan genom dari Virus Corona (2019-nCoV) yang diperoleh dari 9 pasien Virus Corona di China mengatakan bahwa semua 10 urutan genom tampak sangat mirip.
Publikasi pada akhir Januari yang dibuat oleh Weifeng Shi, seorang profesor di Laboratorium Kunci Etiologi dan Epidemiologi Penyakit Menular di Universitas Provinsi Shandong, mengatakan bahwa "Sangat mengejutkan bahwa urutan 2019-nCoV yang dijelaskan di sini dari pasien yang berbeda hampir identik".
Setelah itu, berdasarkan kasus awal pada para pekerja atau pengunjung pasar makanan laut Huanan di Wuhan, China, menampakkan bahwa virus yang paling dekat memiliki hubungan adalah 2 Virus Corona yang berasal dari kelelawar.
Berdasarkan hasil tersebut, kesimpulan diambil bahwa Virus Corona berasal dari kelalawar.
Akan tetapi muncul juga pertanyaan dan dugaan bahwa masih ada hewan lain yang menularkan virus tersebut ke manusia atau sebagai perantara.
"Nampaknya ada hewan lain yang menjadi inang, berperan sebagai perantara antara kelelawar dan manusia," kata penulis penelitian Guizhen Wu, dari Chinese Center for Disease Control and Prevention.
Hasil ini sesuai dengan pendapat beberapa ilmuwan yang telah melacak asal-usul virus corona 2019-nCoV pada kelelawar buah yang ditemukan di provinsi Yunnan yang mengatakan bahwa Virus tetap membutuhkan perantara.
Sempat disebutkan ular sebagai perantara, namun masih diragukan.
Pertanyaan tentang hewan apa yang bisa menjadi inang perantara sekaligus menularkan Virus Corona, akhirnya mengerucut kepada hewan Trenggiling.
***