Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Makna Pertemuan Prabowo dan Hendropriyono

Diperbarui: 6 September 2019   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan pernyataan seusai bertemu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam.(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertamu ke rumah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono di Komplek Senayan Residence, Jakarta pada Kamis (5/9/2019).  Tentu saja bagi publik bahwa pertemuan ini bukanlah pertemuan yang biasa.

Tidak ada signifikansi pertemuan jika pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tentang peta politik maupun urusan kabinet yang akan diumumkan, meskipun Hendropriyono adalah Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), tetapi jarang sekali Hendropriyono ikut campur soal hal tersebut.

Prabowo pun demikian, mengunjungi Hendropriyono dalam urusan "kekuasaan" bukanlah menjadi tujuannya, lalu apa yang dibicarakan oleh kedua tokoh tersebut?

Pertanyaan tentang arti dari pertemuan tersebut terjawab seusai kedua tokoh nasional tersebut bertemu dengan wartawan. Pertemuan tersebut bagi keduanya adalah pertemuan silahturahmi, pertemuan senior yunior di dan juga membahas tentang permasalahan kebangsaan  yang sedang hangat saat ini mengenai permasalahan Papua.

"Sebetulnya ini kunjungan kekeluargaan, kunjungan pribadi, sudah lama saya ingin sowan. Pak Hendro senior saya, (sudah) jadi guru saya, sehingga saya rasa memang pantaslah untuk sowan, untuk diskusi. Apalagi kalau ada masalah negara, kepentingan negara," kata Prabowo.

Dari pernyataan keduanya, paling tidak ada 2 (dua) makna yang dapat ditangkap dari pertemuan tersebut.

Pertama, pertemuan tersebut bertujuan untuk meredam konflik yang ada di masyarakat berkaitan dengan permasalahan Papua.

Mau tidak mau Prabowo akan dikaitkan dengan permasalahan Papua. Ada dua alasan, pertama, kader Gerindra, yakni Tri Susanti terlibat aktif dan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam aksi yang dianggap rasialis terhadap mahasiswa Papua.

Meskipun tidak bersinggungan langsung, akan tetapi melalui pertemuan ini Prabowo ingin menarik garis tegas bahwa Gerindra tidak setuju dengan tindakan yang dapat memecah belah bangsa.  

Berikutnya, dalam masa kampanye saat pilpres, isu pembangunan di Papua memang dijadikan kubu Prabowo sebagai senjata untuk mengatakan bahwa Jokowi gagal dalam pembangunan. Padahal secara infrastruktur pemerintah Jokowi sudah terbukti ingin sungguh-sungguh membangun Indonesia Timur dan khususnya, Papua.

Sesudah pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan posisinya dengan mengimbau kepada publik agar menyejukkan keadaan dengan saling membantu dan kompak. Dia juga menyatakan bahwa tindakan-tindakan oknum yang berusaha memecah belah antara Indonesia dan Papua itu tidak benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline