Hari ini Polisi menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka baru kasus provokasi asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
"Setelah pendalaman dari media, hasil dari HP dan pengaduan dari masyarakat, VK ini salah satu yang sangat aktif membuat provokasi di dalam maupun di luar negeri untuk menyebarkan hoax dan juga provokasi," ujar Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan dalam jumpa pers, Rabu (4/9/2019).
Menurut pihak Kepolisian, Koman memang sangat aktif menggunakan twitter sangat aktif dari tanggal 17 Agustus memberitakan, mengajak provokasi hingga menyerukan mobilisasi aksi ke jalan baik secara lokal maupun melalui media daring internasional.
Siapa sih sosok Veronica Koman yang mencuri perhatian dengan tindakan provokasi ini? Tidak banyak jejak media yang dapat menggambarkan Veronica secara lengkap, tetapi paling tidak ada beberapa info penting yang dapat diketahui.
Nama lengkap Koman, adalah Veronica Koman Liau, lahir di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 14 Juni 1988.
Namanya menjadi terkenal ketika pada Mei 2017 dalam sebuah orasi mendukung pembebasan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Koman malah berorasi dengan nada penghinaan terhadap rezim Presiden Joko Widodo.
Banyak yang bertanya tentang siap sih sebenarnya, dan wartawan lantas berusaha menggali informasi dengan mendatangi rumah wanita yang akrab dipanggil Vero ini di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat untuk meminta wawancara. Sayang tak banyak yagn dapat digali, karena Koman seperti ingin menghindar.
Setelah lama tak tampil di depan publik, wanita yang memperoleh gelar sarjana hukum dari kampus swasta kenamaan di Jakarta ini ternyata dalam aktivitasnya juga lantang bicara tentang Papua.
Koman dikenal aktif sebagai aktivis, terutama yang bertajuk kemerdekaan bagi rakyat Papua. Tak tanggung-tanggung, pada tahun 2017, Veronica Koman juga tercatat pernah pergi ke Jenewa, dalam sebuah forum untuk berbicara perihal kondisi HAM di Papua.
Pada akhir 2018 kemarin, tercatat Veronica Koman yang adalah seorang advokat HAM dari Civil Liberty Defenders juga sibuk menjadi perantara negosiasi antara polisi dengan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) saat terjadi permasalahan dalam aksi damai di Surabaya yang melibatkan beberapa aktifis.
Setelah itu, Veronica Koman lebih luas dikenal sebagai aktivis Papua yang memiliki juga jaringan di luar negeri.