Beberapa hari lalu saya membaca diskusi panas gara- gara postingan seorang teman di media sosial. Sebut saja nama teman itu, Niko.
Niko memposting demikian, " Bagi saya untuk hal-hal yang berbau rasialis, seharusnya tidak ada ampun".
Terlihat postingan ini wajar-wajar saja, sampai seseorang menanggapi status Niko tersebut, sebut saja seseorang itu namanya Dance.
Dance : "Maksudmu Apa Niko?"
Niko : Bagaimana kaka Dance (KD), ini postingan soal kasus di asrama Papua kaka"
Dance : "Kau tahu apa soal Papua?",
Niko : "Maksud KD? Itu kan Rasialis kan, saya tidak suka kaka"
Dance : "Hei..saya kasitau kamu ya, itu bukan persoalan SARA saja, itu mahasiswa itu ada yang memang mau kuliah betul-betul, tetapi ada yang anggota OPM, jadi mereka cari gara-gara dan memanfaatkan peristiwa itu, mengerti?"
Niko : "Iya kaka, saya tidak tahu mengerti tentang itu. Saya hanya tahu bahwa soal rasialis saya harus lawan"
Dance : " Iya, tapi itu bukan soal itu saja, mereka juga ada yang mau supaya itu isu digunakan untuk Merdeka, jadi bukan soal rasialis saja. Jadi hati-hati kalau muat status jika tidak paham"
Niko : "Aduh soal Papua saya tidak mengerti kaka, hanya saya hanya mau bahwa rasialis itu memang harus dilawan"