Jokowi dan Zulkifli Hasan bertemu lagi, kali ini suasananya lebih santai yaitu saat berbuka puasa bersama. Seperti sepakat mengenakan kemeja koko berwarna putih berlengan panjang dan berpeci hitam, Jokowi dan Ketua Umum PAN itu saling melepas senyum.
Pertemuan antara kedua tokoh politik ini adalah pertemuan kedua pasca Pemilu. Pertemuan pertama terjadi di Istana Negara, saat pelantikan Gubernur Maluku Utara. Pertemuan yang amat formal, mengenakan jas hitam, saat itu Zulkifli tertangkap kamera sedang berbincang sebentar dengan Jokowi dan beberapa tokoh penting TKN yang turut hadir.
Elit politik menjadi heboh, ada apa di balik pertemuan kedua orang yang saling lawan di konstetasi Pilpres itu? Isu yang dikonfimasi beberapa pihak dan dianggap menjadi kebenaran adalah Zulkifli Hasan sedang menjajaki untuk bergabung dengan koalisi Jokowi, bahkan lebih detail telah membicarakan tentang jasa apa yang didapat jika akhirnya bergabung.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding bahkan berani bertaruh informasi itu adalah info A1. "Info itu ada dan benar. Saya dengar beliau membisik Pak Jokowi dan meminta salah satu pimpinan MPR," ungkap Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Selasa (30/4/2019).
Sesudah isu itu sedikit reda, kemarin keduanya kembali bertemu. Kali ini, Jokowi yang diundang untuk berbuka puasa bersama di rumah dinas Ketua MPR tersebut. Kedua orang itu duduk berdampingan, berada bersama di satu meja bundar yang ditutup dengan kain putih bercorak perak.
Saling berbincang, rona wajah kedua elit politik itu terkadang berubah-rubah. Ada yang serius, tetapi lebih banyak terlihat santainya. Beberapa kali juga terlihat Zulkifli harus mendekatkan kepalanya ke arah Jokowi, untuk berbicara atau mendengar.
Seusai buka bersama tersebut, Zulkifli mencoba menjelaskan makna pertemuan tersebut. Bagi Zulkifli, pertemuan itu adalah sebuah bentuk silahturahmi, suatu hal positif yang sebenarnya menjadi jati diri dan ciri khas orang Indonesia.
"Begini, menurut saya, orang Indonesia itu sederhana. Kita punya jati diri yang mudah yang khas, apa? Silaturahmi. Marah, kalau sudah ketemu, marahnya hilang," ujar Zulkifli sambil tersenyum.
Zulkifli juga mengatakan bahwa dirinya secara pribadi menginginkan agar seusai Pilpres persaudaraan sebagai anak bangsa dapat kembali terjalin mesra. Lupakan dan sudahi sudah perbedaan, mari bersama duduk di satu meja makan, berbuka bersama dan bersilaturahim.
"Jangan sampai gara-gara pilpres kita nggak bisa ketemu. Wah, repot banget. Kalau tiap lima tahun berapa yang nggak ketemu. Bisa jadi suami-istri nggak ketemu juga," tambah Zulkifli.