Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

"Setan Gundul" dan "Serangan" Kivlan Zein pada Demokrat

Diperbarui: 9 Mei 2019   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kivlan Zein I Gambar :Tribun

"Ya yang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan. Masa kita dibilang setan gundul," ujar Kivlan Zein kepada wartawan di Bawaslu RI, Jl Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019) 

Di sela-sela demo di Bawaslu,  Kivlan Zein masih sempat mengomentari polemik "setan gundul" yang dikatakan oleh politisi Demokrat, Andi Arief.  Purnawirawan TNI berpangkat Mayjen ini bahkan mengatakan bahwa Andilah yang pantas disebut "setan".

Herannya, Kivlan seperti sedang memegang senjata mesin lalu menembakannya dengan membabi buta. Selain Andi Arief, Kivlan kemudian "menyerang" Ketua Umum Demokrat, SBY. Kivlan mengatakan bahwa SBY tidak ingin  agar Prabowo menjadi presiden.

"Dia saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," ucap Kivlan.

Terakhir, Kivlan menyebut Demokrat adalah partai yang tidak berani, atau tidak jelas memihak kemana di saat ini.

"Orang Partai Demokrat nggak jelas kelaminnya, SBY nggak jelas kelaminnya, dia mau mencopot Prabowo supaya jangan jadi calon presiden dengan gayanya segala macam cara," kata Kivlan.

Perkataan-perkataan Kivlan akhirnya memicu respon dari Demokrat melalui Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon yang mengatakan agar Kivlan dapat berkaca, karena secara pangkat terakhir lebih rendah dari SBY.

"Coba Kivlan apalah, berkaca lagi ke dirinyalah. SBY itu nggak pernah jadi muridnya Kivlan Zen. Kivlan Zen tidak lebih pintar dari SBY. Kalau sudah lebih pintar, Kivlan itu sudah jadi presiden dia, bintangnya sudah 4," ujar Jansen kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).

Selain Jansen, Ketua Dewan Kehormatan (Wanhor) PD, Amir Syamsudin juga berkomentar. Bagi Amir, narasi yang dipilih Kivlan memang buruk dan cenderung menghasut.

Saya tidak kenal orang ini tetapi dari pengamatan saya dalam setiap penampilannya dia adalah orang yang kosa katanya terbatas dengan narasi yang buruk dan cenderung menghasut," ujar Amir kepada detikcom, Kamis (9/5/2019).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline