Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Terima Kasih, Emiliano Sala

Diperbarui: 16 Februari 2019   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emiliano Sala I Gambar : Malta Independent

"Kami seharusnya menyambut Anda di rumah kami, tetapi kami tetap berharap dan terus berdoa untuk orang-orang yang Anda cintai," -- The Gunners, fans Arsenal dalam laga Arsenal melawan Cardiff, pada 29 Januari 2019.

Terkadang kehidupan ini terlihat aneh bagi manusia. Semasa hidup manusia berusaha sekuat tenaga untuk mempengaruhi orang, mendapatkan kekuasaan atau menyebarkan inspirasi. Akan tetapi hal itu tidak terjadi. Namun sesudah kematian menjemput, barulah hal itu terjadi.

Lihat saja Emiliano Sala, pesepak bola asal Argentina. Kehidupan pria berusia 28 tahun itu bukanlah kehidupan yang gemerlap sebagai pesepak bola. Jikalau ada kelas dalam pesepakbola, Sala mungkin hanya berada di kelas dua, bahkan kelas tiga.

Namun sekali lagi kehidupan bukan soal kelas---hal omong kosong itu, namun soal memberi inspirasi.

Sebagai pesepakbola, kehidupan Emiliano Sala hanya sedikit diperbincangkan dunia, saat klub Liga Premier Inggris, Cardiff City membelinya dari klub Prancis, Nantes dengan harga 18 Juta Pounds. Kabarnya itu menjadi nilai penjualan dan pembelian termahal dari kedua klub.

Sayangnya Nantes dan Cardiff hanyalah dua klub kecil yang lebih sering berjuang untuk lolos dari degradasi di liga masing-masing. Artinya, lagi-lagi, Sala bukan siapa-siapa.

Keterkenalan Sala berubah 180 derajat pada akhir Januari 2019, sayangnya hal itu terjadi bersamaan dengan peristiwa tragis dalam hidupnya.

Sala dilaporkan hilang di lautan Kepulauan Channel, Selat Inggris dalam penerbangan dari Nantes ke Wales di pesawat berbadan kecil pada Senin (21/1/2019) malam. Sebagai informasi, Cardiff adalah klub asal Wales yang bermain di Liga Premier.

Mata dunia sekejap tertuju kepada Sala. Beberapa hari pencarian terus dilakukan untuk mencari, tetapi nihil hasil. Pada 25 Januari, pihak yang berwenang memutuskan untuk menghentikan pencarian Sala. Alasannya, tiga hari proses pencarian pesawat, juga menggambarkan peluang Sala dan pilot pesawat untuk tetap hidup.

Dalam radius 1700 mil, tidak mungkin lagi Sala ditemukan selamat meski berhasil naik pelampung penyelamat yang berada di dalam pesawat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline