Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Apakah Bima Sakti Perlu Diganti di Piala AFF 2018?

Diperbarui: 15 November 2018   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bima Sakti masih harus membuktikan kepiawaiannya I Gambar

"Bro, timnas seharusnya mengganti pelatih saja, kan?" ujar Rius, seorang teman sesudah menyaksikan permainan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Rius mungkin kesal karena dalam dua pertandingan yang telah dilalui di fase grup, timnas belum menunjukan permainan yang menghibur dan meyakinkan. Sekalipun mampu menang atas Timor Leste.

Saya tidak langsung menjawab "ya atau tidak" atas pertanyaan Rius, hanya bisa tersenyum kecil. Alasannya karena bukan perkara yang mudah mengganti pelatih di tengah turnamen seperti ini. Meskipun dalam beberapa kasus dalam waktu dekat, hal itu terjadi.

Sebagai contoh timnas Spanyol yang mengganti Julen Lopetegui dengan Fernando Hierro saat Piala Dunia 2018  beberapa saat saja akan berlangsung. Alasannya karena Lopetegui dianggap indisipliner menjalin kontrak dengan Real Madrid yang akan membuat dirinya tidak fokus di Piala Dunia. Sebuah tindakan berani dari Federasi Sepak Bola Spanyol.

Setelah itu lagi-lagi Lopetegui juga menjadi korban pemecatan saat membesut Real Madrid.  Memecat Lopetegui dianggap sebagai tindakan tepat oleh petinggi Madrid, karena dua alasan. Pertama, Lopetegui belum mampu membawa Madrid tampil apik dan kebetulan jumlah laga di La Liga masih cukup untuk mengejar pesaing yang lain di klasemen.

Kedua, Lopetegui dianggap tidak mendapatkan kepercayaan dari para pemain pilar Madrid. Kepercayaan para pemain jika luntur, maka yang tampak adalah permainan yang terlihat "setengah-setengah" di lapangan. Hal ini dianggap hal biasa nan cerdas untuk menyingkirkan pelatih yang tidak mereka sukai lagi.

Berkaca dari dua kasus  yang dialami oleh Lopetegui, maka mengganti Bima Sakti bukanlah sebuah hal yang tidak mungkin. Kondisi dari Bima Sakti bersama timnas saat ini bahkan sedikit menunjukan yang dialami oleh Lopetegui.

Bima bisa saja dianggap telah gagal untuk membuat timnas tampil baik setelah diserahi tanggung jawab mengganti Luis Milla. Meski pernah menjadi asisten Milla tetapi wajah timnas di tangan Bima amat berbeda atau menurun.

Keraguan yang sempat muncul sebelum penunjukan Bima kembali mengemuka. Bima dianggap kurang pengalaman. Eks pelatih timnas di era 2000-an, Dananjaya ikut bersuara soal ini. Dananjaya menganggap faktor pengalaman akan menjadi kunci, pasalnya Bima belum pernah menangani tim, termasuk di klub profesional.

"Dia hanya belum waktunya" ujar bek sayap timnas dekade 1980-an ini.

Selain Dananjaya, eks pelatih Indonesia era 1999-2000, Nandar Iskandar juga ikut memberikan pendapat, meski dalam perspektif yang berbeda dibandingan Dananjaya. Nandar melihat sosok pelatih asing masih dibutuhkan karena belum ada pelatih lokal yang dinilai mampu mengangkat performa tim. Apalagi tugasnya juga harus rangkap dengan menangani timnas U-23.

Bahkan Nandar menyodorkan nama Roberto Carlos Mario Gomez yang kini menangani Persib Bandung sebagai pengganti, meski ragu Persib bersedia melepas pelatih berusia 61 tahun itu, meski hanya untuk sementara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline