Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Kejamnya Sepak Bola bagi Timnas U-19

Diperbarui: 22 Oktober 2018   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Egy Vikri cs tidak mampu membawa Timnas U-19 menaklukan Qatar I Gambar : Kompas

Kemenangan atas China Taipei 3-1 memberikan angin yang terlalu segar bagi timnas kita saat berlaga di fase grup Piala AFC 2018. Hitung-hitungan akan lolos ke perempat final sekaligus selangkah lagi ke Piala Dunia U-20 tentu menjadi hitungan dengan senyuman dengan keyakinan bahwa Egy Vikri cs akan mampu melakukannya.

Siapakah Qatar, calon lawan kita? Ah, cuma tim yang sudah dikalahkan oleh Uni Emirat Arab dengan skor  1-2,  di pertandingan perdana. Jika UEA bisa, mengapa kita tidak?, apalagi bertanding di depan ribuan pendukung di Gelora Bung Karno.

Tetapi yang sedikit terlupakan adalah sepak bola bukanlah matematika dengan kepastian hasil dari hitungan di atas kertas. Sepak bola itu terkadang sulit diprediksi. Sepak bola terkadang memberi harapan tetapi dengan cepat menghilangkan harapan itu. Sepak bola seperti memberikan harapan dengan optimisme yang terkadang berlebihan dan dengan cepat berubah menjadi kejam menghabisi optimisme tersebut.

Itulah yang saya kira terjadi di laga melawan timnas U-19 melawan Qatar. Di awal pertandingan, Egy Vikri berlari kencang sehingga bek sayap Qatar harus menghentikannya, maka rakyat Indonesia yang menyaksikan laga ini mungkin akan berkata bahwa Indonesia akan dengan mudah mempecundangi Qatar kali ini.

Tetapi tiba-tiba tubuh menjadi lemas. Ketika waktu baru berjalan 11 menit, Nurhidayat kapten sekaligus benteng kokoh di belakang membuat kesalahan fundamental, gagal membuang bola dengan sempurna, sehingga dengan mudah dicocor masuk oleh pemain Qatar, Hashim Ali ke gawang Muhamad Riyandi. Skor berubah, 0-1.

Ketika rasa tidak percaya belum hilang sempurna untuk apa yang dilakukan Nurhidayat, pemain Qatar, Abdul Amaru kembali membobol gawang Riyandi di menit ke-13 melalui tendangan kerasnya. Skor menjadi  0-2, Qatar terus unggul. Indonesia kembali mengumpulkan kekuatan mengatur bola dari lini belakang tetapi di menit ke-24, Qatar memperbesar keunggulan menjadi 3-0 ketika tendangan M.Waad membentur Nurhidayat sehingga mengecoh Riyandi, skor 3-0 untuk Qatar.

Indonesia sempat mendapat secercah harapan saat Luthfi Kamal berhasil mengoyak gawang Qatar dari skema tendangan bebas. Skor menjadi 3-1 di menit ke-28. 

Indonesia terlihat terus menekan Qatar sesudah mendapat angin segar, sayangnya mendekati usainya babak pertama, lagi-lagi tanpa terduga, Abdulrasheed Amaru, pemain bernomor punggung 7, kembali membobol gawang Indonesia. Skor berubah lagi, 4-1. Saya yakin banyak yang sudah mematikan pesawat televisi saat babak pertama usai.

***

Di awal babak kedua, Indonesia masih belum terlihat berbenah, belum ada perubahan taktik oleh coach Indra yang terlihat di lapangan. Malah Qatar yang berhasil menambah dua gol dalam lumbung Indonesia sehingga menjadikan skor menjadi amat telak 6-1 di menit ke-51 dan 56. Salah satunya melalui tendangan Amaru yang sekaligus mencatatkan dirinya sebagai pencetak hattrick di laga ini. Jika Riyandi tidak melakukan beberapa penyelamatan, Umaru dapat mencetak lebih banyak gol lagi.

Setelah skor menjadi 1-6 ini, anak-anak Indonesia seperti bangkit dari kubur. Perlahan-lahan, Indonesia mulai mengejar terutama sesudah Todd Rivaldo masuk ke lapangan menggantikan M. Rafli. Rivaldo sendiri yang mencetak gol kedua Indonesia di menit ke-65 melalui tendangan bebas yang amat cantik. Tak mau kalah empat menit kemudian Saadil Ramdani juga mencetak gol dengan tendangan bebas melengkungnya di menit ke-69. Skor menjadi 3-6. Marjin skor masih jauh. Tetapi timnas U-19 terlihat kembali bergairah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline