Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Mauricio Pocchetino, Pilihan Terbatas bagi Manchester United

Diperbarui: 6 Oktober 2018   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pocchetino I Gambar : L10

Bursa pelatih baru bagi Manchester United (MU)  pasca Mourinho menjadi bahan perbincangan yang selalu menarik. Pelatih MU sekarang, Jose Mourinho semakin terdesak. Media mengisyaratkan dengan begitu jelas  sampai dimana Mou akan dipertahankan MU.

 Laga akhir pekan ini melawan Newcastle United menjadi ujian bagi Mou. Jika menang, napas Mou akan sedikit lebih panjang, namun jika kalah, Mou harus angkat kaki dari Old Trafford.

Untuk itulah nama-nama seperti Zinedine Zidane, Antonio Conte dan Mauricio Pocchetino semakin gencar diperbincangkan sebagai calon kuat pengganti Mou. Terakhir, setelah Zidane belum memberikan kepastian dan Conte masih dipertimbangkan, Pocchetino dianggap sebagai kandidat terkuat.  

Paling tidak ada dua faktor yang dapat mengedepankan Pochettino, lebih dari dua kandidat yang lain. Pertama, faktor pengalaman melatih di Liga Inggris. Dibandingkan dengan kedua kandidat lain, pria asal Argentina ini masih unggul soal pengalaman di Liga Inggris.

Jika Zidane belum pernah sekalipun melatih di klub Inggris, maka Antonio Conte hanya bisa bertahan dua musim di Chelsea. Pocchetino sendiri memulai peruntungan melatih di Liga Inggris sudah sejak tahun 2013, dengan melatih Southampton.

Mengapa hal ini cukup penting? Ada dua alasan yang dapat diberikan. Pertama, MU tidak ingin "bermain judi" dengan melatih klub tanpa pengalaman di Liga Inggris. Gaya permainan di Liga Inggris tentu berbeda dengan di Liga Spanyol dan liga lain.

Dahulu dikenal dengan Kick and Rush, sepak bola Inggris era modern telah berkembang bervariasi dan mengharuskan pendekatan yang tepat. Pelatih seperti Josep Guardiola saja butuh waktu beradaptasi dengan gaya bermain di Inggris selama semusim, sebelum akhirnya meraih gelar juara.

Hal berikutnya, MU sudah tak memiliki kesabaran untuk menunggu seorang pelatih "baru" untuk beradaptasi dengan kultur sepak bola Inggris. MU berharap sang pelatih segera memberikan efek positif.  Untuk kedua hal ini,  sekali lagi Pocchetino jelas lebih unggul dari dua kandidat lain.

Kedua, faktor pembinaan dan pendekatan pada pemain muda. Pocchetino dianggap mampu membimbing para pemain muda dan akhirnya melahirkan calon bintang masa depan. Nama-nama seperti Erik Dier, Delle Alli dan Harry Kane menjadi contoh bukti kemampuan Pocchetino soal ini.

Kondisi MU saat ini membutuhkan kehadiran Pocchetino. Mourinho dianggap tidak memiliki kompetensi untuk menenangkan para pemain muda sehingga perubahan terasa lebih lambat terjadi. Permasalahan dengan Rashford, Lingard dan dengan Pogba membuktikan hal tersebut.  

Kehadiran Pocchetino di Old Trafford diharapkan mampu memesona Pogba agar mau terus bertahan di MU paska konflik dengan Mourinho serta membuat Rashford kembali menemukan kepercayaan dirinya karena sering berkonflik dengan Mou sehingga kerap dicadangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline