Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Marta, Pemain Dunia Terbaik FIFA Versi Wanita

Diperbarui: 27 September 2018   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marta (Kanan) bersama Modric di London | Foto: Getty

"Saya bermain dengan anak-anak di jalanan tanpa sepatu. Saya adalah satu-satunya perempuan dan setiap kali saya bermain saya harus mencoba sesuatu sehingga saya bisa menjadi lebih baik".- Marta

Dari tahun 1941 hingga 1979, gadis dan wanita di Brasil dilarang bermain sepak bola. Larangan itu berlaku di sekolah, di tempat permainan, dan tentu saja secara profesional. Sesudah larangan itu dicabut, seorang gadis muda bernama Marta Viera da Silva mulai mencintai sepak bola melebihi apapun dalam hidupnya walalpun harus melewati berbagai tantangan di hidupnya.

Pagi tadi di Royal Festival Hall ,London, wanita yang sama dengan mata berbinar mengangkat trofi pemain terbaik wanita FIFA untuk keenam kalinya. Pencapaian luar biasa sekaligus mengokohkan dirinya sebagai seorang legenda. Dunia mengenalnya dengan panggilan pendek, Marta.

Suatu hari, kurang lebih 19 tahun lalu Marta kecil menangis. Di sebuah turnamen lokal di Santana do Ipanema, Marta diusir dan dipaksa keluar dari tim karena protes keras pelatih tim lawan mengancam mundur dari kompetisi. Alasannya karena sang pelatih tak ingin melawan tim yang diperkuat seorang perempuan.  

Marta memang melampaui batas gender pada saat itu. "Saya bermain dengan anak-anak di jalanan tanpa sepatu. Saya adalah satu-satunya perempuan dan setiap kali saya bermain saya harus mencoba sesuatu sehingga saya bisa menjadi lebih baik" ujar Marta kepada The Telegraph mengenang masa kecilnya itu.

Melangkahkan kaki ke luar lapangan, dalam tangisnya Marta kecil berjanji dalam hatinya bahwa kegemarannya terhadap sepak bola tak dapat dihalangi hanya oleh tekanan gender yang dialaminya. Dengan berani, dia terus bermain .

Di usia 14 tahun, dengan nekad Marta memberanikan diri  naik bus sekitar tiga hari dari Dois Riachos, yang berada di provinsi Alagoas, salah satu wilayah termiskin di Brasil untuk bisa mencapai Rio de Janeiro. Marta ingin mengikuti trial di klub wanita Vasco da Gama untuk mewujudkan cita-citanya menjadi pemain sepakbola professional.

Pesepakbola terbaik wanita FIFA 2018, Marta I Gambar : Gettyimages

Keputusan yang berani dan sulit untuk meninggalkan keluarganya dan melawan prasangka buruk tentang pesepakbola wanita harus dialaminya. Tetapi Marta membuktikan, bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang besar terkadang perlu pengorbanan yang tak kecil.

Perjuangan Marta tak sia-sia, Ia diterima sebagai anggota tim Vasco da Gama melalui seleksi yang ketat. Vasco da Gama menjadi klub pertamanya sekaligus menjadi tempat pembuktian pemain yang berposisi striker ini.

Kecepatan dan tendangan kaki kirinya mencuri perhatian dunia dna membuat Marta dapat melanglang buana. Setelah Vasco berturut-turut, Santa Cruz (2002-04), Umea IK (2004-08), Los Angeles Sol (2009), Santos (2009-10, 2011), FC Gold Pride (2010), Western New York Flash (2011), Tyreso FF (2012-2014), FC Rosengard (2014-17), dan Orlando Pride (2017-sekarang) menjadi klub yang dibelanya.

Di level Internasional, Marta adalah seorang maestro. Marta memegang rekor gol terbanyak yang dicetak di Piala Dunia Wanita FIFA dan enam kali menjadi Pemain Terbaik Dunia Wanita FIFA  terhitung dengan penghargaan yang diterimanya tahun ini. Ronaldo dan Messi sekalipun belum menyamai pencapaiannya.  Di Brasil ada pameo yang sering dibicarakan orang, "Marta lebih baik dari Neymar".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline