Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Menebak Alasan AC Milan Mengejar Ivan Gazidis

Diperbarui: 18 September 2018   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ivan Gazidis I Gambar : PainintheArsenal.com

Sudah 10 tahun lelaki berkepela plontos itu menjejakan kaki di Emirates Stadium. Rasanya dia yang paling mengerti perasaaan para fans saat senang ataupun duka. Para fans yang menangis haru saat klub mencapai sukses ataupun berteriak lantang agar Arsene Wenger cepat-cepat angkat kaki.

 Meski berada di belakang layar, semua orang tahu dialah yang berjuang keras agar layar The Gunners tetap terkembang saat angin topan menderu. Pria itu bernama Ivan Gazidiz, Chief Executive Arsenal.

Sayangnya, kabrnya Arsenal harus bersiap segera kehilangan Gazidis. Pria berusia 53 tahun itu dikabarkan telah luluh oleh bujuk rayu klub Italia, AC Milan. Gazidis ditawarkan gaji yang jauh lebih tinggi dari yang diterimanya di Emirates. Meski Arsenal telah berusaha keras menahan kepergiannya, namun rasanya kepindahan Gazidis tinggal menunggu waktu.

Satu pertanyaan menarik menggelinding. Mengapa Rossoneri sangat sibuk dan merasa penting dan mendesak mengejar seorang Ivan Gazidis, pria yang mengawali karirnya di MLS tersebut. Paling tidak ada dua alasan mayor yang dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan ini.

Pertama, kecerdasan Gazidis untuk mengatur keuangan dan arah kebijakan klub. Arsenal di bawah pengawasan dan pengaturan Gazidis boleh dikatakan sebagai tim yang pintar berhemat. Di antara para konglomerat penggila bola seperti Roman Abramovic (Chelsea), Sheikh Mansour (Manchester City) dan Keluarga Glazer (MU), Arsenal tetap diperhitungkan dengan bujet pengeluaran yang minim.

Meski Arsenal harus jatuh bangun, Gazidis berhasil menunjukan kemampuannya untuk mempersiapkan Arsenal untuk jangka panjang. Mengabdi sejak tahun 2008, terakhir Gazidis merekrut Sven Mislintat, mantan kepala tim pencari bakat Borussia Dortmund. Gazidis dengan berani memproyeksikan Mislintat untuk menggantikan Steve Rowley, pemandu bakat kesayangan Arsenal sebelumnuya yang sudah mengabdi selama 35 tahun untuk Arsenal.

Meski bisa dikatakan beresiko tinggi tapi Gazidis sudah berhitung matang. Kinerja Mislintat menjadi alasannya. Selama di Dortmund,  Mislintat berhasil menemukan bakat-bakat cemerlang seperti Ousmane Dambele, Pierre-Emerick Aubameyang, hingga Shinji Kagawa.

Hal inilah yang membuat AC Milan kepincut terhadap Gazidis. DI bawah kepemimpinan Presiden Paulo Scaroni  dengan ambisi besar dari Elliot Management, Milan jelas tak mau mengulangi kesalahan musim lalu.

Musim lalu, AC Milan seperti orang kaya baru yang tanpa otak. Banyak uang dibelanjakan, tetapi tanpa hasil memuaskan. Semakin terpukul karena pembelian termahal mereka, Leonardo Bonnuci malah minta kembali pulang ke sang rival, Juventus.

Kali ini Milan berusaha lebih cerdas. Milan sadar bahwa jika mau bersaing dengan rival klasik mereka seperti Juventus, Inter, Roma maupun Napoli maka mereka harus memiliki direktur yang juga harus mumpuni. Nama-nama seperti Beppe Marotta di Juventus, Piero Ausilio di Inter Milan dan Monchi di AS Roma dan keberhasilan transfer klub-klub tersebut membuktikan bahwa anggapan itu benar adanya.

Ivan Gazidis dan Wenger I Gambar : Vavel.com

Kehadiran Gazidis di Milan dipercaya akan membuat Milan mampu bersaing dengan rivalnya soal kebijakan klub dalam berbagai hal. Elliot Management yang berjanji akan menggelontorkan banyak uang bagi Milan, tentu saja berharap bahwa Gazidis mampu membantu mereka untuk menggunakan uang tersebut tepat sasaran.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline