"Kami kalah secara skor, tetapi tidak kalah secara permainan. Kami sudah bermain total dengan hati. Kami mohon didukung untuk mengikuti Asian Games," kata Septian David Maulana, seperti dilansir dari Kompas Minggu, 24 Juni 2018.
Ada berbagai perasaan berkecamuk mendengar ungkapan punggawa Timnas Indonesia U-23 yang diucapkan setelah pertandingan melawan Timnas U-23 Korea Selatan. Timnas takluk 1-2 dalam pertandingan tersebut.
Jika menganalisa pernyataan Septian tersebut, saya bisa memastikan beberapa hal. Pertama, soal dukungan yang diharapkan oleh Septian saat Asian Games nanti. Tentu pasti Septian Cs akan didukung. Bukan sekedar persoalan nasionalisme, tetapi karena Timnas kita juga bertindak sebagai tuan rumah. Tuan rumah mana yang mau dikecewakan di rumah sendiri.
Kedua, soal timnas yang telah bermain total dengan hati, saya pun mengaminkan tersebut. Meskipun ukuran yang bisa dilihat dari penikmat layar kaca seperti saya adalah antusiasme, semangat dan kerelaan skuad Timnas U-23 yang mau dan terus berlari kesana-kemari selama 90 menit.
Namun membaca ungkapan Septian yang seperti mengutarakan bahwa timnas boleh kalah secara skor tetapi tidak kalah secara permainan, maka akan muncul tanda tanya besar yang mengikuti pernyataan seperti itu,
Apakah timnas memang menargetkan "cukup" bermain dengan terlihat bersemangat atau juga harus menang? Apakah publik atau penggemar timnas selama ini cukup terpuaskan dengan sekedar permainan cantik tanpa nihil kemenangan?
Mengapa hal ini dirasakan penting oleh saya, karena catatan pencampaian timnas U-23 di laga uji coba sebelum Asian Games sangatlah mengecewakan. Timnas Indonesia U-23 belum mencatatkan kemenangan dalam enam laga terakhir di kandang. Terakhir, sebelum dikalahkan Korsel, timnas U-23 menyerah 0-1 dari timnas Thailand, dan imbang 0-0 dari timnas Thailand beberapa hari kemudian.
Satu-satunya laga yang sedikit membuat bangga adalah saat menang atas timnas U-23 Singapura dengan skor 3-0 di Stadion Nasional, Singapura pada 21 Maret 2018.
Catatan ini membuat saya berpikir bahwa dengan waktu yang semakin sempit sebelum Asian Games maka memang harus ada yang diperbaiki, minimal dari gaya permainan Timnas, jika harapannya bukan sekedar bermain indah atau cantik, tetapi juga berbuah kemenangan.
Apalagi lawan-lawan di Asian Games bukanlah lawan enteng, bahkan bisa sekelas di atas Timnas U-23. Sebagai Info, Timnas U-23 Korsel, tidak bermain dengan tiga pemain Piala Dunia yang sekarang sedang tampil di Rusia.