Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Ketika Antonio Conte Letih dan Bingung

Diperbarui: 2 April 2018   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antonio Conte I Independent

“Saya punya pendapat tapi saya sangat lelah selalu mengulang hal yang sama. Saya tidak ingin membuat masalah. Jika kita dalam posisi ini, kita layak berada di posisi ini. Anda harus bertanya kepada klub, bukan saya [tentang pentingnya menyelesaikan di empat besar]" ujar Conte.

Siapapun yang menonton pertandingan tadi malam pasti akan mengingat reaksi Antonio Conte ketika Alvaro Morato hendak mencetak gol. Ketika bola lambung disundul Morata masuk ke gawang Hugo Lloris, pelatih asal Italia itu pun bertingkah seperti Morata.

Kepala Conte ikut bergerak seperti hendak menyundul dan ketika gol, Conte lantas mengangkat dan mengepalkan kedua tangannya. Conte dan Stamford Bridge seperti optimis bahwa rekor mereka yang tak pernah kalah dari Hotspurs di stadion ini sejak 1990 akan tetap terpelihara.

Namun sesudah gol spektakuler Erriksen serta dua gol Delle Ali, Antonio Conte kelihatan seperti orang yang baru putus cinta. Lebih banyak merenung, ingin berteriak tapi pada siapa, ingin menangis tetapi rikuh.

“Saya dan para pemain sudah  memberi - semuanya. Kami bekerja sangat keras untuk mencoba mendapatkan musim yang bagus tetapi, pada akhirnya, kami mendapatkan hasil ini. Itu artinya kami sudah maksimal di posisi ini" ujar Conte seusai pertandingan.

Chelsea memang sudah berusaha keras, meski 90 menit mengatakan hasil yang berbeda tetapi jika melihat selama pertandingan terkhususnya babak pertama The Blues, tak pantas menerima kekalahan ini. 14 peluang membahayakan Chelsea bahkan lebih banyak dari 12 peluang Hotspurs. Namun sayangnya untuk memenangkan pertandingan sepak bola dibutuhkan banyak gol, bukan banyak peluang.

Ketika ditanya soal jarak 8 poin dengan batas zona Liga Champions, Conte meradang tapi lemas. “Saya punya pendapat tapi saya sangat lelah selalu mengulang hal yang sama. Saya tidak ingin membuat masalah. Jika kita dalam posisi ini, kita layak berada di posisi ini. Anda harus bertanya kepada klub, bukan saya [tentang pentingnya menyelesaikan di empat besar]" ujar pelatih berusia 48 tahun ini.

Antonio Conte bingung, lelah mau berbuat apa lagi.

Semua daya sudah dilakukan oleh Conte tadi malam, mencoba 3-4-3, 3-5-2 sudah dia usahakan. Berteriak agar Ngolo Kante tidak berhenti berlari, memaki asisten wasit yang menganulir gol Marco Alonso bahkan berdoa agar ketika Oliver Giroud dimasukan dan mencetak gol dari kaki atau kepalanya telah dia panjatkan namun semuanya gagal.

Rekor yang bertahan selama 28 tahun bahwa Hotspurs tidak akan menang di Stamford Bridge pun pecah. Derita itu semakin terasa sakit, karena Hotspurs terlihat "biasa-biasa" saja akan kemenangan tersebut. Pelatih Spurs, Pocchetino terlihat kalem, seperti mengatakan bahwa kemenangan atas Chelsea itu bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. Huft.

Jika komitmen pemain tidak bermasalah dan jajaran pelatih sudah melakukannya, maka apa persoalannya?. Conte tentu akan mempermasalahkan manajemen. Kambing hitam, yang bagi Conte setiap Chelsea kalah akan makin bertambah hitam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline