Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Diskusi Singkat Soal "Student Loan" di BLK Australia

Diperbarui: 25 Maret 2018   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama direktur TAFE Ashmore, Rob Jones I dokpri

Ketika berita tentang Presiden Presiden Joko Widodo yang meminta perbankan untuk mengeluarkan produk finansial baru berupa kredit pendidikan atau student loan mengemuka, berbagai pertanyaan tentang ide ini mulai muncul.

Siapa penerima program student loan ini?. Apakah program ini akan bernasib sama dengan pinjaman-pinjaman lainnya yang susah dikontrol? Lalu apa sanksinya, jika tidak mampu mengembalikan dana tersebut?, dan banyak pertanyaan lain yang tentu sudah disiapkan jawabannya oleh berbagai pakar, terutama dari Perbankan.

Saya mencoba melihat dari sisi lain, ketika program student loan ini sempat menjadi topik diskusi ketika saat saya terlibat dalam program studi banding  di salah satu Balai Latihan Kerja (BLK) di Australia, TAFE, khususnya di TAFE Queensland beberapa waktu lalu.

TAFE Skillstech I Dokpri

 Seperti yang dikatakan oleh Jokowi, bahwa banyak negara barat, termasuk Australia yang sangat concern untuk memberikan kredit pendidikan pada siswa mereka, termasuk TAFE. Meski belum terlalu digali lebih dalam, namun prinsip dari Student Loan ini dari segi pembayaran ada dua macam.

Pertama, peserta latih boleh belum membayar biaya pelatihan dalam jumlah tertentu. Kedua, membayar sejumlah biaya pendidikan di depan dan boleh membayar biaya sisanya sesudah pelatihan dalam jangka waktu yang ditentukan bersama.

Sebagai informasi, BLK-BLK di Indonesia baik milik pusat apalagi daerah belum mengenal sistim seperti ini karena semua biaya pelatihan masih disupport pemerintah, bahkan diberikan fasilitas dan biaya transport.

Saya lalu berdiskusi singkat dengan SM, salah satu instruktur di TAFE Queensland.

A : Arnold

SM : Instruktur TAFE

A : "Apa perbedaan yang terlihat di siswa ketika TAFE memilih untuk menggunakan Student Loan, daripada disupport sepenuhnya oleh pemerintah" tanya saya membuka diskusi kami soal student loan.

SM :" Banyak hal, namun sebagai instruktur, saya lebih melihat dari segi komitmen. Peserta latih, akan lebih serius mengikuti pelatihan, ketika ikut membayar pelatihan itu. Jikalau gratis, seringkali peserta pelatihan menjadi tidak disiplin dan tidak berkomitmen".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline