Ada orang yang mengatakan bahwa saat yang paling bahagia bagi dirinya adalah ketika menikmati atau memandangi saat-saat matahari terbenam, Sunset. Kebahagiaan yang dimaksud bisa saja berhubungan dengan mengagumi karya Tuhan dan juga mensyukuri bahwa satu hari telah terlewati.
Ada lagi orang yang mengatakan bahwa saat yang paling bahagia adalah saat dimana bisa bercengkrama, bincang-bincang dengan orang terkasih, anggota keluarga, pacar atau juga sohib di kantor. Hal ini berkaitan dengan berbagi, berbagi kasih atau berbagi unek-unek, ketika itu dilakukan, rasanya plong dan senang.
Dan yang terakhir, ada orang yang mengatakan bahwa kebahagian itu didapat ketika sedang menikmati kopi/Teh panas di waktu sore ditemani dengan roti atau pisang goreng. Wah, nikmat. Rasa capek seharian itu tiba-tiba bisa hilang. Ini bisa berkaitan dengan lidah dan perut. Saya menyebutnya dengan kalimat sederhana, perut sejahtera pikiran sejahtera. Haha.
Pertanyaannya, dimana tempat yang paling tepat bisa mendapatkan ketiga hal itu?. Jikalau kita tinggal atau datang ke Kota Kupang, NTT, maka sebuah Kafe bernama Kafe Tebing, bisa menjadi jawabannya. Dari pusat Kota Kupang, kita hanya perlu waktu sekitar 15 sampai 20 menit untuk sampai ke Kafe yang menarik ini.
Kafe ini terletak dekat dengan kawasan pelabuhan Tenau, pelabuhan besar tempat bersauh kapal untuk transportasi maupun kapal barang. Jika dari Tenau, kita hanya butuh waktu 5 sampai 10 menit untuk sampai ke kafe ini.
Nama Tebing sendiri sepertinya diambil karena Kafe ini terletak memang di ketinggian. Kota Kupang yang dikenal dengan kota karang memang memiliki tebing-tebing di atas karang yang tinggi. Sehingga banyak rumah di Kupang yang terletak di tebing karang yang tinggi ini. Posisi di ketinggian inilah yang membuat view dari Kafe ini terlihat luar biasa.
Laut Kupang di sore hari yang terlihat tenang, bersinggungan erat dengan kesibukan aktifitas peti kemas di pelabuhan, terlihat kontras dari atas kafe ini. Namun semuanya, akan diam ketika matahari akan terbenam, menandakan satu hari akan dilewati.
Sebenarnya, Sunset yang terlihat dari kafe ini tidaklah langsung menyentuh bibir laut namun matahari akan tenggelam di balik pulau kecil bernama Pulau Semau. Meski begitu, pemandangan Sunsettetaplah eksotis mempesona.
Jikalau ada sedikit awan, maka Matahari akan tampak seperti malu-malu turun di antara pulau dan awan tersebut. Namun, tetap akan memberi rona jingga yang tak pernah sama setiap harinya di langit ketika matahari sudah paripurna tenggelam. Indah.
Jangan lupa untuk mempersiapkan memori handphone dan kamera tang cukup, karena terlalu banyak spot yang menarik untuk diabadikan, mulai dari sunset, laut, pelabuhan, hingga perahu-perahu kecil yang tertambat tenang di sore hari.