Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Yang Harus Dilakukan Ketika Ketinggalan Barang di Taksi "Online"

Diperbarui: 20 Februari 2018   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taksi online I Sumber Illustrasi : Kompas.com

Cerita tentang ketinggalannya tas berisi laptop di taksi online sedikit banyak membuat sore kemarin menjadi sedikit berwarna. Bukan saya yang kehilangan tas, tetapi teman saya. Awalnya kami berombongan sehingga harus dipecah menjadi dua grup. Grup saya memakai taksi online yang berbeda dalam  perjalanan kami dari Serang ke Bandara Soekarno Hatta.

Taksi online kami akhirnya sampai di bandara dengan lebih dahulu. Sesudah menurunkan barang, grup kami menunggu grup yang lainnya di depan terminal 1B. Grup lain itu berjumlah 3 orang. Rita, Lan dan seorang teman lain.

"Mana pak Lan?" tanya saya kepada Rita yang  sedang mendorong trolly barang mereka. "Lagi berusaha mengejar taksi online. Tas laptopnya ketinggalan," jawab Rita yang ikut panik.

"Sudah telepon taksinya lagi?" tanya kami. "Handphonenya sudah tidak aktif," kata Rita. Wah.

Sesudah memosisikan trolly di tempat yang tepat. Rita mulai memencet handphone-nya. "Saya akan telepon call center-nya" ujarnya singkat. "Halo pak, saya ingin melaporkan tentang ketinggalan tas kami di taksi online bapak," kata Rita setelah tersambung dengan operator.

"Nama saya Rita, no.HP 081xxxxxxxxx". Email saya ........ Saya order atas nama....." sepertinya pembicaraan Rita bersinggungan tentang identitas penumpang.

Tak lama kemudian, Pak Lan akhirnya datang. Taksi online sepertinya sudah terlalu jauh untuk dikejar. HP dari Bu Rita lantas dialihkan ke Pak Lan.

"Saya taruh di depan pak. Tasnya berwarna hitam. Berisi Laptop. Ada data penting di dalamnya. Bermerek Lenovo., berturut-turut jawab Pak Lan ke sang operator. Sepertinya pertanyaan admin taksi online itu berkaitan soal identifikasi barang yang ketinggalan.

Sesudah itu Pak Lan menutup sambungan HP. "Akan ditindaklanjuti katanya," ujar Pak Lan.

"Ayo kita ke counter taksi online di depan terminal keberangkatan," ajak Pak Lan. Kami pun bersama-sama ke sana. Sampai ke sana, jawaban para petugas di sana standar saja,  kami hanya disarankan mengirim pesan ke pengemudi dan terus menghubungi nomer HPnya.

Dari antara kami, Rita yang paling optimistis tas laptop itu akan didapat kembali. Meski kemungkinannya belum akan kembali dalam waktu sejam dua jam sebelum mereka pulang ke Bengkulu.  "HP saya pernah dikirim kembali," cerita Rita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline