Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

"Boxing Day" dan Hilangnya Momen Natal di Liga Inggris

Diperbarui: 26 Desember 2019   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Boxing Day, Sangat Sibuk I Gambar : Paste

Tak dapat dipungkiri bahwa Sepak bola Inggris adalah yang tersibuk di dunia. Bagaimana tidak, selain kompetitif dengan pertandingan Liga, ada juga pertandingan untuk memperebutkan dua piala, Piala FA dan Piala Liga Inggris, yang tahun ini dikenal dengan Carabao Cup.

Padatnya kompetisi ini membuat hampir tidak ada kesempatan bagi para pelaku sepak bola di Inggris sekedar sejenak berlibur, terutama di hari natal. Sehari sesudah natal, yang dikenal dengan Boxing Day, bukannya berlibur seperti liga-liga top Eropa lainnya, Liga di Inggris berputar seperti biasanya.

Sejarah Boxing Day
Boxing Day sendiri sebenarnya tidak lahir murni dari tradisi sepak bola atau pun olahraga tinju, merujuk pada istilah Boxing.  Istilah ini dikenal sejak abad ke-19. Awalnya, tradisi ini dikhususkan untuk para golongan pekerja kelas bawah  yang tetap bekerja saat hari natal, padahal besoknya harus merayakan hari natal.

Oleh karena itu, esok harinya (26 Desember),  mereka mendapatkan hari libur dan menerima berbagai macam hadiah dalam bentuk kotak kado (boxes) dari majikan mereka. Kotak kado ini yang diambil sebagai bagian dari istilah Boxing.

Tradisi yang sudah berusia lebih dari 100 tahun ini menjadi semakin kuat karena adanya intervensi dari Ratu Victoria agar dilakukan oleh para pedagang atau majikan di seantero negeri.

Dampaknya istilah dan tradisi ini dikenal bukan saja di Inggris, tetapi juga di Australia, Selandia Baru, Kanada dan negara persemakmuran lainnya.  

Meski tidak mudah melakukan pertandingan di tanggal itu karena hampir bersamaan dengan tradisi keagamaan.

Namun akhirnya, sejarah mencatat bahwa pada tahun 1860, klub tertua di dunia, Sheffield FC bertanding melawan Hallam pada 26 Desember dengan hasil kemenangan 2-0.

Meski bukan pertandingan kompetitif, pertandingan itu tidaklah mudah unutk dilakukan karena hampir tidak ada klub yang mau bertanding melawan Sheffield. Akhirnya, Hallam yang notabene adalah klub tetangga mau bertanding melawan Sheffield, meski tak banyak yang mau menontonnya.

Dalam perkembangannya pada jaman modern, Boxing Daytelah berkembang  menjadi hari untuk bersenang-senang, untuk berbelanja dan untuk menghabiskan waktu di pub dengan teman-teman. 

Kesempatan ini digunakan oleh pihak penyelenggara liga (FA) untuk membuat pertandingan di Boxing day.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline