Pengoleksi gelar terbanyak Liga Perancis atau Ligue 1, Saint-Etienne menjadi saksi langsung dari terpuaskannya dahaga AS Monaco untuk menjadi juara.
Bermain di kandang AS Monaco, Stade Louis II, Saint-Etienne dibabat 2 gol tanpa balas oleh tuan rumah. Dengan 92 poin dari 37 kali bertanding, pasukan berjuluk Les Rouge et Blanc (Si Merah dan Putih) ini dipastikan tidak dapat dikejar oleh pesaing terdekat, Paris Saint Germain (PSG).
PSG sendiri adalah juara bertahan yang mendominasi Liga Perancis dalam empat tahun terakhir penyelenggaraan. Sejak tahun 2013, superioritas klub dari ibukota ini tak terbendung. Namun dengan poin 86 poin dengan jumlah pertandingan yang sama, PSG tak mampu mengejar AS Monaco dengan sisa hanya satu pertandingan.
Bermain di Stade Louis II, AS Monaco bermain dengan motivasi tinggi. Apalagi publik sudah menduga bahwa 99,9% AS Monaco akan menjuarai Liga setelah pada pertandingan sebelumnya, pasukan Leonardo Jardim ini mampu menghajar Lille 4-0, dan menjaga keunggulan poin dari PSG.
Gol dari striker andalan mereka, Kylian Mbappe pada menit ke-19 dan Valere Germain di injury time memastikan mereka meraih gelar setelah menunggu sejak tahun 2000. Pada musim 1999/2000 itu, skuad AS Monaco yang dilatih oleh Claude Puel berhasil mneyisihkan PSG yang bersaing ketat untuk meraih gelar.
Kala itu, Fabian Barthez, Ludovic Giuly, Marco Simone dan David Trezeguet adalah sedikit dari pemain yang membawa AS Monaco meraih kejayaan untuk kali terakhir di liga domestik. Seperti Mbappe, Trezegol muda menjadi mesin gol ampuhbagi AS Monaco saat itudengan 22 gol.
Romansa kepahlawanan 17 tahun lalu itu, terulang kembali saat ini. Pelatih berusia 43 tahun, Leonardo Jardim berhasil membawa anak-anak muda AS Monaco mewujudkan misi yang tak mudah.
PSG yang menunjukkan hegemoninya dengan kekuatan dari Qatar dalam diri Nasser Al-Khelaifi diprediksi akan terus menancapkan superioritasnya karenai kekuatan uang yang mungkin tak terhitung jumlahnya.
Sebaliknya Monaco, meski boleh mengangkat kepala karena kekuatan uang Dmitry Rybolovlev yang adalah seorang pengusaha potasium asal Rusia namun kekuatan uang Rybolovlev itu ada batasnya juga.
Kekuatan uang dengan reputasi AS Monaco yang belum sementereng PSG membuat pemain-pemain andalan mereka dengan mudahnya berpindah ke lain hati. Mulai dari James Rodriguez, Anthony Martial, Yannick Ferreira Carrasco dan Geoffrey Kondogbia adalah nama-nama pemain yang harus pergi karena alasan itu.
Meskipun uang Rybolovlev dapat membuat Monaco masuk ke papan atas Ligue 1 setelah pada 2011 divisi kedua liga Perancis, namun dalam keadaan itu target realistis bagi AS Monaco adalah 4 besar Liga dan menjadi pengorbit pemain-pemain muda berbakat.