Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Essien Datang, Freeport Pergi Meninggalkan Persipura

Diperbarui: 17 Maret 2017   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persipura Ditinggalkan Freeport/ Sumber Gambar : Kompas

Kedatangan Michael Essien memberikan secercah harapan bagi sepak bola nasional terkhususnya menjelang liga Indonesia yang bernama, Ligue 1. Essien membuat kemasan liga yang akan segera berlangsung ini menjadi lebih mengkilat.

Selain itu, Essien juga diharapkan menjadi magnet bagi kedatangan pemain-pemain berlabel bintang walaupun sudah hampir kadaluwarsa. Sebuah harapan yang bukan saja digaungkan oleh pecinta sepak bola nasional, namun Essien sendiri. "Semoga saya bisa menjadi awal untuk pemain dunia lainnya bermain di Indonesia. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk sepak bola Indonesia dan Persib," kata gelandang asal Ghana berusian 34 tahun ini.

Harapan Essien juga menjadi harapan dari Menpora, Imam Nahrawi. "Ini sebagai bagian dari sportainment. Saya pikir terobosan Persib perlu ditiru oleh klub-klub lain," tutur Menpora kala mempersiapkan rapat persiapan Asian Games di Kantor Menpora.

Memang sesuatu yang besar mimpi sportainment yang dikatakan Menpora, tetapi hal itu bukanlah sesuatu yang mudah bagi klub lain untuk mengekor apa yang dilakukan oleh Persib. Mengontrak pemain dengan banderol 11 miliar belum lagi dengan fasilitas mewah yang harus disiapkan membuat hanya klub-klub kaya di Indonesia saja yang mampu melakukannya.

Klub-klub kaya dari Kalimantan seperti Borneo FC dan Mitra Kukar, Arema (Jawa Timur) serta Persipura Jayapura (Papua) menjadi klub-klub yang dapat dikedepankan untuk melakukan hal yang sama.

Tercatat, Mitra Kukar pernah mendatangkan mantan striker Aston Villa, Marcus Bent dengan harga yang mahal. Sayang, Bent tidak bertahan lama karena kurang kontribusi dan gagal beradaptasi.

Selain itu, Arema berhasil menarik pemain top dr klub indonesia lainnya seperti Esteban Viscara, serta terus membuat Christian Gonzales terus bertahan dengan kenyamanan yang diberikan berupa gaji dan lain sebagainya.

Bagaimana dengan Persipura?. Persipura termasuk klub yang nyaman dengan dukungan sponsor yang cukup berkelas. Bank Papua, Semen Bosowa dan tentu saja Freeport menjadi penyokong utama Persipura dalam kiprahnya di ISL beberapa tahun terakhir.  Freeport menjadi sponsor dengan kontribusi terbanyak.

Oleh karena itu, maka tak heran banyak pemain-pemain yang berkualitas yang memilih bergabung dengan Persipura, mulai dari Jacksen Tiago, Beto Goncalves, Victor Igbonefo dan terakhir Edward Wilson. Dengan uang berlimpah, Persipura seperti mempunyai magnet bagi kedatangan pemain dan pelatih berkualitas.

Sayang, menjelang kompetisi Liga 1 akan dilaksanakan, kabar buruk menimpa Persipura. Freeport sebagai sponsor utama menarik diri dan tak akan menjadi sponsor dalam kompetisi 2017 akibat imbas konflik dengan pemerintah berkaitan dengan kontrak karya. "Manajemen PT. Freeport Indonesia yang mengkonfirmasi mereka tidak mau mendukung Persipura," ujar Ketua umum Persipura, Benhur Tommy Mano.

“Kita mau tidak mau harus terima keputusan itu. Mereka yang punya uang, jadi mereka yang tentukan mau dukung atau tidak," tambah Mano.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline