Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Joey Alexander, Musisi Cilik Indonesia yang Akan Tampil di Grammy Award 2016

Diperbarui: 5 Februari 2016   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Joey Alexander, talenta musik luar biasa Indonesia (sumber gambar: TED)"][/caption]Bernama lengkap Josiah Alexander Sila, Joey Alexander berhasil menggegerkan jagat musik dengan menjadi salah satu nominator Grammy Award 2016 untuk aliran Musik Jazz untuk kategori Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album.

Tidak tanggung-tanggung, anak berusia  12 tahun ini  bersanding dengan pemusik-pemusik Jazz kawakan seperti The Fairfield Four, Tasha Cobbs, Highly Suspect, Mavericks dan Takacs Quartet. Bukan itu saja, dalam tangga lagu Billboard 200, Joey menempati posisi 59 dan mengalahkan band rock legenda, Metallica.

Album debutnya, My Favourite Things diluncurkan pada 12 Mei 2015 dan diproduseri oleh peraih Grammy, Jason Olaine. Tidak ada yang menyangka bahwa sesudah itu, anak yang belajar Jazz secara otodidak dengan mendengarkan koleksi Louis Amstrong milik ayahnya, Denny Sila, akhirnya bisa tampil di ajang-ajang penting seperti Montreal International Jazz Festival dan Newport Jazz Festival.

Jika kita menyambangi website resmi Grammy Award yakni Grammy.com maka Joey menjadi alasan ke-12 dari 58 alasan para pencinta musik dunia harus hadir atau menyaksikan ajang penghargaan itu pada tanggal 15 Februari mendatang.

Ya, pada ajang itu Joey dipastikan akan tampil sejajar dengan musisi-musisi kelas dunia seperti Justin Bieber, Taylor Swift atau Pharrel Williams. Bukan itu saja, jika Joey berhasil memenangkan penghargaan maka Joey akan menjadi musisi termuda yang secara individual berhasil meraih Grammy.

[caption caption="Joey menjadi Cover dalam Website resmi Grammy, sejajar Taylor Switf dll (sumber gambar: Grammy.com)"]

[/caption]

Asal tahu saja, peraih Grammy termuda secara individual masih dipegang oleh LeAnn Rimes yang berusia 14,5 tahun ketika meraih Grammy. Sebenarnya ada The Peasall Sisters yang lebih muda tetapi mereka meraih Grammy bukan secara individual tetapi sebagai grup vokal.

Joey adalah anugerah kata kedua orangtuanya. Pasangan yang tinggal di Bali, Denny Sila dan Farah Leonora Urbach tidak menyangka bahwa di Bali pada tanggal 25 Juni 2003 dikaruniai seorang anak yang bukan saja luar biasa tetapi dikatakan jenius dalam bidang musik oleh beberapa pemusik Jazz dunia.

Bermain secara otodidak dari usia 6 tahun dan tidak ada kursus Jazz formal di kampung halamannya menjadikan Josiah memang bukan anak biasa.

Apa yang harus kita harapkan dari Josiah? Saya berpendapat dukungan yang besar kepada Joey harus tetap diberikan. Tetapi jangan lupa untuk tetap menjaga agar Joey jangan terbeban dan tetap melakukan kesukaannya bermusik sebagai sesuatu yang menyenangkan. Orangtua harus menjaga agar pertumbuhan Joey sebagai seorang anak secara mental juga tetap berjalan dengan baik.

Dan saya berharap juga, di luar Joey akan meraih penghargaan atau tidak, pemerintah harus memberikan apresiasi kepada Joey. Bukan saja sebagai bentuk penghargaan akan prestasinya tetapi bisa juga sebagai sarana untuk memancing anak-anak bertalenta hebat Indonesia yang mungkin tidak bisa ter”deteksi” dan akhirnya akan muncul dan dapat membanggakan bangsa dan negara. Saya yakin masih ada yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline