Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Kasihan Pak Bibid Rianto, Belum Tahu Target Kerjanya Tim Transisi karena Belum Bertemu

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Bibid Rianto, Bingung kapan bertemu..(sbrgbr:wb)

[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Pak Bibid Rianto, Bingung kapan bertemu..(sbrgbr:wb)"][/caption]

Sudah dua kali saya menonton dialog membahas Tim Transisi yang melibatkan salah satu anggota tim tersebut, Bibid Samad Rianto (BSR). Pertama, di Metro TV dan siang ini di Berita Satu. Sedikit menyedihkan karena dari dua diskusi tersebut, yang pertama hari Jumat malam dan yang kedua tadi siang kelihatan sekali Pak Bibid memang kalo boleh dikatakan bermodalkan nekad hadir  di kedua dialog ini.

Bagaimana tidak, di dialog pertama di Metro TV, jelas sekali Pak Bibid kelihatan pasrah dan mengakui bahwa dia jelas tak mengerti bola, beruntung sekali karena di teleconference ada anggota lainnya Pak Rudi Hardyatmo, yang juga Walikota Solo membantu menjelaskan beberapa hal (walaupun terbatas). Bagusnya, pengamat sepak bola yang hadir pada waktu itu berusaha membesarkan hati Pak Bibid dengan mengatakan,”mungkin” pemilihan Pak Bibid karena integritas beliau sehingga membantu transparansi keuangan PSSI ke depan.

Siang ini tak bedanya dengan hari Jumat kemarin, kali ini dengan rendah hati Pak Bibid hadir lagi di StasiunBerita Satu hendak menyampaikan beberapa "ketidaktahuannya" mengenai rencana Tim Transisi ke depan. Kali ini beliau sendirian dan ditemani pengamat sepak bola, Andi Bachtiar Yusuf (ABF). ABF jelas lebih fasih dari Pak Bibid soal bicara sepak bola. Dengan gaya pengamat sepak bola pada umumnya ABF mencoba mengkritisi beberapa hal termasuk pesimisme akan kerja Tim Transisi ke depan.

Melihat ABF yang fasih, BSR membuka dialog dengan jujur sekali, BSR mengatakan dia mencoba mencari permasalahan yang terjadi di kisruh antara PSSI dan Kemenpora dari Google. BSR pun mengakui belum tahu persis akar permasalahan dan akan berusaha mencari akar permasalahan sebenarnya.

Dengan jujur pula, BSR mengatakan bahwa Tim Transisi belum bertemu hingga saat ini. Belum ada inisiatif dari tim maupun Menpora untuk mempertemukan mereka. Dan  sambil tersenyum BSR mengatakan bahwa dia memang tak kenal para anggota tim transisi lainnya.

Andi Bachtiar beberapa kali menyindir kapasitas dari Tim Transisi ini. Termasuk di dalamnya menyindir pemilihan pemilik kaskus, Andrew Darwis sebagai anggota Tim Transisi. “Mungkin bisa efektif jika didiskusikan di Kaskus, masalah ini,” kata ABF.

Saya yakin banyak dari  publik sepak bola pun pesimis dengan nama-nama yang ada. Artinya ini tidak bisa dianggpa dream team, namun seharusnya tim yang bisa bermimpi. Tentu saja karena sudah terbentuk, tim ini harus bergerak cepat dan  harus mengikis under estimate kita dengan langkah awal yang harus dilakukan adalah bertemu.

Ya, bertemu menjadi langkah awal, sudah 3 hari tim ini terbentuk tanpa pertemuan awal. Tak ada yang tahu alasannya kenapa? Apakah Pak Menteri terlalu sibuk atau dia menyadari bahwa langkah ini tak akan efektif juga?Padahal semakin lama bertemu, semakin lama pula Pak Menteri akan bermimpi buruk kan?

Di akhir acara, Pak Bibid berharap semoga di tengah acara ini, Pak menteri sudah mengirim pesan untuk jadwal bertemu dengan Tim Transisi. Saya juga berharap ketika tulisan ini dimuat di Kompasiana, Pak Bibid sudah tahu kapan bertemunya... Semoga.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline