Hadapi Tantangan Global Melalui Kemitraan
Realitas pertambahan jumlah penduduk dan seiring dengan perubahan iklim serta cuaca dengan fenomena EL Nino dan La Nina serta meningkatnya emisi karbon, dunia kini menghadapi tantangan besar pada tiga hal utama yaitu Pangan -- Energi -- Air (PEA atau Food -- Energy -- Water (FEW)) dan PBB telah menginisiasi kewaspadaan untuk penguatan ketahanan PEA dengan kemitraan global mengantisipasi dan mengatasi tantangan ini dengan secara bersamaan menggerakan langkah bersama global yang dikenal sebagai : 17 - Sustainable Development Goals.
Kemitraan bilateral atau kerja sama Government to Government (G2G) akan menjadi pilihan dalam menjawab tantangan dalam mengatasi tantangan Pangan -- Energi -- Air yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi inisiatif besar secara global.
Fokus dalam kemitraan selayaknya mencakup antara lain :
- rencana dan tahapan serta Langkah jangka panjang berdasarkan skenario;
- integrasi dan transformasi model penyelenggaraan dan penyediaan Pangan - Energi Air yang berketahanan dan berkelanjutan
- transformasi pola konsumsi serta peningkatan efisiensi pada Pangan -- Energi - Air
- strategi pembangunan kota dan rural yang secara wilayah berwawasan rendah karbon
- mengusung humanity centric yang mengutamakan kesetaraan dan inklusivitas
Berkaitan dengan Pangan-Energi-Air ini diusung tema Hijau (Green Theme) yang dikaitkan dengan bingkai ESG (Environment -- Social Economy -- Governance); khusus dalam hal energi, maka energi hijau menjadi utama sebagai energi terbarukan yang melibatkan energi matahari (solar energy) dan energi bayu (wind energy); walaupun tersedia beberapa pilihan lain yang layak dieksplorasi dan dieksploitasi untuk mendapatkan manfaatnya. Lingkup tulisan ini akan memberikan perspektif pada lingkup energi dan kemitraan.
Transisi Energi : Energi Terbarukan dan Ketahanan Energi sebagai Faktor Kunci
Langkah kemitraan dalam melakukan transformasi atau transisi energi layak dilakukan dengan mitra yang dapat memberikan nilai tambah dan manfaat. Sebagai negara kepulauan layak untuk memilih Denmark yang juga negara kepulauan sebagai mitra.
Gambaran dan komparasi bauran energi Denmark (Peraga-1) dan Indonesia (Peraga-2) diberikan ini.
Sebagai ringkasan dapat dilihat pada Peraga-3 berikut ini.