Asia Sebagai Sentra Gravitasi Global
Merujuk pada sebaran global (IMF - 2016), 58% penduduk berada di wilayah Asia & Pasifik; sehingga layak jika disebutkan bahwa Asia merupakan pasar potensial juga produksi alias Sentra Gravitasi Global.
Jika dikaji lebih jauh, tiga gugus utama Asia adalah Asia Timur (East Asia), Asia Selatan (South Asia), dan Asia Tenggara (South East Asia); sebaran penduduk pada tiap gugus diberikan pada Peraga-1.
Dari sisi tren pertumbuhan, tiga perekonomian yaitu India (Gajah), China (Panda), dan Indonesia (Garuda) (untuk pemahaman metafora Panda, Gajah, Garuda klik di sini) berada di atas 5%, lebih tinggi dari rerata pertumbuhan ekonomi global yang berkisar 3.2%.
Gambaran perbandingan antar gugus diberikan pada Peraga-2.
Berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Bank Dunia dan kajian World Economic Forum yang dipublikasi pada 30 Oktober 2017, kontribusi negara-negara terhadap pertumbuhan ekonomi global masih didominasi China dan USA, seperti disajikan pada Peraga-3.
Dari peraga ditunjukkan bahwa kontribusi perekonomian Panda besarnya 35.2%, Gajah pada 8.6%, serta Garuda pada 2.5%; secara agregasi ketiganya berkontribusi sebesar 46% terhadap pertumbuhan perekonomian global (diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto berdasarkan harga yang berlaku atau GDP - Gross Domestic Product dalam USD).
Pertumbuhan Ekonomi dan Perdagangan Global
Secara triwulanan (Quarterly), gambaran pertumbuhan pada perekonomian Panda, Gajah, Garuda, Jepang (Samurai), US (Paman Sam) diberikan pada Peraga-4; dengan catatan untuk Triwulan-4 angka pertumbuhan berdasarkan prakiraan kecuali perekonomian Panda.
Dari Peraga-4 dapat dilihat bahwa tren pertumbuhan Panda, Gajah, Paman Sam (US) turun, sedangkan Samurai naik; sementara tren pertumbuhan Garuda sejak Triwulan-2 2016 menunjukkan kenaikan walaupun masih berada di bawah 5.1%. Dengan pendalaman analisis korelasi, pertumbuhan Garuda selaras dengan Samurai (dengan faktor hampir 0.4).
Untuk memahami situasi perdagangan global, yang erat dengan jargon globalisasi, diberikan gambarannya pada Peraga-5 untuk masa Pasca Krisis Keuangan Global 2008.