Perjalanan Tiga Tahun
Persis tiga tahun lalu, usai pembentukan Kabinet Kerja Pasangan Presiden & Wakil Presiden Jokowi - Jusuf Kalla, penulis mempublikasikan artikel dengan judul : "Pilihan Pengembangan Infrastruktur Interkoneksi". Dalam artikel diberikan 3 (tiga) skenario pertumbuhan ekonomi dan tema infrastruktur yang menekankan pentingnya masalah Interkoneksitas. (Kutipan dari artikel : Pengembangan infrastruktur merupakan prasyarat utama dan patut menjadi prioritas dalam menggapai sasaran sebagaimana diberikan pada Model Tatapan Ke Depan Negeri Indonesia).
Pada Mei 2016 dipublikasikan artikel yang berkaitan dengan perjalanan pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan judul : "Potret Perekonomian China, India dan Indonesia" serta menggunakan metafora Panda (China), Gajah (India), dan Garuda (Indonesia) yang membandingkan kinerja antara 3(tiga) negara tersebut. Hampir setahun kemudian, pada April 2017 dipublikasikan artikel dengan judul : "Memang Presiden Punya Mau" yang membahas seputar infrastruktur Indonesia.
Sudah banyak tulisan, kajian, dan opini yang mengulas kinerja pasangan Jokowi - JK selama 3(tiga) tahun dalam berbagai perspektif serta sudut pandang serta bias pro-kontra. Artikel ini merupakan bagian pertama dari 3 (tiga) tulisan; yang akan mengutamakan langkah 3 (tiga) tahun mendatang dalam "Menatap Satu Abad NKRI 2045" dengan "milestone" penting pada 2030.
Norma Baru Global
Pasca Krisis Finansial 2008, gejolak perekonomian global terus berlanjut dengan Norma Baru yang seakan merubah tatanan perekonomian.
Peraga-1 : Norma Baru Perekonomian Global.
Pertumbuhan ekonomi global pasca Krisis Finansial 2008 masih dalam tekanan dan secara rerata berada pada kisaran di antara 3.0%-3.5%; perekonomian negara maju masih sulit mencapai pertumbuhan di atas 3%.
Fenomena Spiral Deflasi Komoditas masih berlangsung seperti diberikan pada peraga di bawah ini.
Peraga-2 : Tren Indeks Harga Komoditas
Sumber informasi : IMF Primary Commodity Prices