Gejolak Global dan "New Normal"
Sebutan perekonomian Rajawali (merepresentasikan Indonesia), Panda (Tiongkok), dan Gajah (India) pertama kami digunakan dalam artikel : "Potret Perekonomian China, India dan Indonesia" (untuk artikel lengkap klik di sini). Lebih dari satu tahun berlalu sejak artikel tersebut dipublikasikan, perlu untuk dilihat kembali perubahan yang terjadi pada masing-masing perekonomian.
Kondisi "New Normal" telah menjadi norma perekonomian global dan secara umum berkaitan dengan hal-hal seperti pada Peraga-1.
Dalam kondisi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), dalam kelompok negara-negara G20 (Group of Twenty), 3 (tiga) perekonomian diproyeksikan bertumbuh di atas 5% masing-masing India, Tiongkok, dan Indonesia.
Gambaran proyeksi pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto atau GDP : Gross Domestic Product) diberikan pada Peraga-2.
Sumber informasi : IMF
Berdasarkan prediksi IMF, tren pertumbuhan Tiongkok turun, sedangkan India dan Indonesia naik. Negara maju (Adv. Econ. atau Advanced Economies) sejalan dengan "Global New Normal" akan mengalami pertumbuhan rendah.
Defisit Anggaran dan Beban Utang
Kondisi defisit anggaran juga dialami semua perekonomian; untuk trio perekonomian Gajah, Panda, dan Rajawali gambarannya pada Peraga-3.
Sumber informasi : IMF
Defisit fiskal perekonomian Rajawali berada pada kisaran 2.5%; Panda pada kisaran 3.5% sedangkan Gajah pada kisaran 6.5%.
Kondisi defisit fiskal akan berdampak pada rasio utang terhadap PDB dan gambarannya diberikan pada Peraga-4.