Lihat ke Halaman Asli

Arnold Mamesah

TERVERIFIKASI

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Demam Akibat Kenaikan Fed Fund Rate Ternyata Non Sense

Diperbarui: 10 Maret 2017   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : www.shutterstocks.com

Jelang pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pada 15 Maret 2017, banyak dugaan akan diumumkan kenaikan Fed Fund Rate. Implikasinya pada penguatan Dolar Amerika (USD) dan selanjutnya akan menekan nilai tukar Rupiah (IDR).

Berdasarkan catatan, dampak kenaikan Fed Fund Rate dalam 18 bulan terakhir diberikan pada Peraga-1.

Sumber Informasi : Bank for International Settlement (BIS) (dengan pengolahan; Feb. 2017 estimasi).

Kenaikan pertama Fed Fund Rate pada Desember 2015 dan yang kedua pada Desember 2016.

Merujuk pada indeks Real Effective Exchange Rate (REER) yang diterbitkan Bank for International Settlement (BIS), pasca Desember 2015 trend indeks REER USD, Rupee India (INR), Renminbi China (CNY) turun sedangkan Rupiah (IDR) naik. Sementara, pasca kenaikan kedua pada Desember 2016, INR turun, sedangkan USD, CNY, dan IDR naik.

Kenaikan Fed Fund Rate akan ditentukan FOMC dengan memperhatikan kondisi makro ekonomi US; Peraga-2 memberikan gambaran.

Sumber informasi : FRED

Berdasarkan Consumer Price Index, kenaikan (YoY) berada di atas 2%; tetapi pada sisi lain dalam 2(dua) bulan terakhir terjadi tekanan atau penurunan pada tingkat pendapatan tenaga kerja. Kenaikan Fed Fund Rate akan berimplikasi tambahan tekanan pada pendapatan. Dalam hal ini FOMC berada pada situasi dilematis untuk menaikkan Fed Fund Rate. 

Pada sisi lain, kenaikan Fed Fund Rate yang berimplikasi penguatan USD akan memberi tekanan pada defisit perdagangan US seperti gambaran Peraga-3.

Sumber informasi : FRED

Penguatan USD (garis biru) sejak Juli 2016 berdampak defisit perdagangan (garis merah) US makin besar. 

Selaras dengan trend penguatan indeks IDR, posisi cadangan devisa gambarannya diberikan pada Peraga-4.

Sumber Informasi : Cadev Indonesia - Bank Indonesia; Cadev China : SAFE

Dalam 18 (delapan belas) bulan terakhir, dengan 2(dua) kali kenaikan Fed Fund Rate, trend cadangan devisa Indonesia naik; sementara China turun.

Kenaikan Fed Fund Rate selalu disebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) dan Gubernur Bank Indonesia sebagai sumber gejolak yang menimbulkan demam dalam perekonomian Indonesia. Data dan fakta pada Peraga-1 dan Peraga-4; dengan memperhatikan dua kenaikan Fed Fund Rate pada Desember 2015 dan Desember 2016; memberikan gambaran kondisi sebaliknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline