[caption caption="VIsi Asia Pasifik dan TPP"][/caption]
Visi Asia Pasifik
Indonesia dan visi Asia Pasifik merupakan "heritage" (harta peninggalan) dari (Alm) G.S.S.J. Ratulangi dalam buku yang ditulis pada 1937 dengan judul : Indonesia in den Pacific : Kernproblemen van den Aziatischen Pacific (Dalam terjemahan bebas Indonesia di Pasifik: Masalah utama dari Asia Pasifik). Sejalan dengan perubahan dan pertumbuhan perekonomian terkini, ternyata visi tersebut menjadi trend global dengan munculnya kerjasama regional sekitar Pasifik seperti Asia Pacific Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Regional Comprehensive Economic Partnership(RCEP), dan Trans-Pacific Partmenership (TPP).
Dalam Kompas edisi cetak 17 Februari 2016, pada bagian utama dengan judul : Indonesia Belum Buat Komitmen soal TPP dikutip pernyataan Presiden Jokowi tentang posisi Indonesia terhadap TPP. Sementara pada bagian lain, juga dimuat artikel dengan judul : Perang Diplomasi Dagang di Pasifik.
Pasca deklarasi TPP 5 Oktober 2015, pada 4 Februari 2016 pakta perjanjian TPP telah ditandatangani di Auckland, Selandia Baru oleh 12 (dua belas) anggota untuk selanjutnya dalam waktu 2 (dua) tahun diratifikasi oleh masing-masing pemerintah. Sementara dalam kunjungan ke Gedung Putih pada 27 Oktober 2015, kepada Presiden US Barrack Obama, Presiden Jokowi menyatakan intensi atau keinginan Indonesia untuk bergabung dengan TPP. (Lihat : TPP Pilihan Cerdas).
Why Not TPP
Dalam perjalanan dengan 12 anggota yang sudah menandatangani pakta TPP, selain Indonesia negara yang sudah menyatakan akan bergabung antara lain : Phillipine, Thailand, Columbia, Taiwan, South Korea. Dengan demikian, jika Indonesia juga kelak bergabung, anggota TPP akan menjadi 18 (delapan belas) atau TPP-18; dan secara keseluruhan mewakili 41% GDP (Gross Domestic Bruto) Global. (Lihat artikel : TPP Memang TOP); sementara untuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA atau AEC : Asean Economic Community) besarnya hampir 4% GDP Global.
Jika dilihat pertumbuhan perekonomian untuk lima tahun mendatang dalam kawasan Asia Pasifik berkaitan dengan anggota TPP-18, selain Latin America (mencakup anggota seperti Chile, Peru, dan Columbia), tren-nya naik sementara China tren pertumbuhannya turun. (Lihat Tabel-1 : GDP Growth Trend).
Sumber Informasi : IMF.
Rerata pertumbuhan GDP 2011-2015 pada kolom Previous 5-Years' sementara proyeksi rerata pertumbuhan 2016-2020 pada kolom Next 5 Years; Growth Trend Increasing (Naik) jika Next 5-Years lebih besar daripada Previous 5-Years dan sebaliknya Decreasing (Turun).
Sementara untuk trafik perdagangan maritim (via laut dan container) disajikan pada Grafik-2 : Global Container Statistics.