Indikasi Positif
Pencapaian angka pertumbuhan ekonomi triwulan-3 2015 sebesar 4.73% layak mendapatkan apresiasi. Dalam kondisi global yang masih terimbas penurunan harga komoditas, gejolak ketidakpastian suku bunga acuan The Fed US dan penurunan pertumbuhan ekonomi China, perekonomian Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara triwulan bertumbuh. (Lihat Grafik-1).
Grafik-1 : Pertumbuhan PDB Triwulanan
Dari grafik, dengan model trend pertumbuhan diprediksikan pertumbuhan PDB Triwulan-4 meningkat dibandingkan Triwulan-3 menjadi sekitar 4,8 - 4,85%. Sebagai pembanding, pertumbuhan PDB China triwulan-3 2015 sebesar 6,9% dibandingkan 7% pada triwulan-2. Sedangkan perekonomian US triwulan-3 2015, PDB hanya bertumbuh 1,5% dibandingkan 3,9% pada triwulan-2.
Pada awall November 2015, diumumkan Oktober 2015 terjadi disinflasi (inflasi negatif) 0,08% dan secara tahunan tingkat inflasi Januari - Oktober 2015 besarnya 2,16% (lihat Grafik-2). Proyeksinya hingga akhir tahun, inflasi bulanan akan tetap rendah selaras dengan trend harga komoditas dunia. (Lihat : Inflasi Negatif dan Ancaman Deflationary Spiral).
Tingkat inflasi ini merupakan kabar baik bagi Bank Indonesia yang mendapat target inflasi 2015 sebesar 4% (plus-minus 1%).
Grafik-2 : Inflasi Bulanan dan Indeks Harga Konsumen
Surplus dan Defisit
Dalam tekanan depresiasi nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap Dolar Amerika (USD), ada indikasi positif seperti pada Grafik-3.
Grafik-3 : Trend Nilai Tukar dan Neraca Perdagangan Luar Negeri