Komentar dan Kenyataan
Memperhatikan komentar lembaga multilateral, Bank Dunia, Asian Development (ADB), IMF, terhadap perekonomian Indonesia semua positif. Presiden ADB medio Januari 2015 saat bertemu dengan presiden Jokowi melontarkan pujian dan komitmen dukungan atas rencana pembangunan Indonesia. Presiden Bank Dunia yang bertemu presiden pada 20 Mei 2015 langsung menjanjikan pinjaman sebesar USD 12 Miliar pada tahun mendatang. Dalam dokumen IMF, Regional Outlook – Asia & Pacific, diprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai setidaknya 5%, walaupun triwulan pertama 2015 hanya 4.7%.
Sementara Menteri Keuangan pesimisme dan mengkoreksi target pertumbuhan menjadi 5.4% tanpa mengurangi belanja dan akan berdampak kenaikan defisit anggaran. Gubernur Bank Indonesia memberikan prakiraan pertumbuhan 5,1% dan mengantisipasi inflasi dan kurs tukar. Tepat 1 Juni 2015, BPS mengumumkan inflasi Mei 2015 pada 0,50% dan secara tahunan besarannya 7,15%.
Memang, pertumbuhan perekonomian tidak dapat diukur secara “snapshoot” tetapi pada rentang-waktu dengan memperhatikan faktor dalam pertumbuhan tersebut.
Sekilas Perekonomian 2011 - 2014
Berbasis pada informasi dari Badan Pusat Statistik (Statis Ekonomi dan Perdagangan) dan Bank Indonesia (Statitik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI); Special Data Dissemination Standar (SDDS)), dilakukan pengamatan dan pengukuran pada Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB atau GDP), Utang Luar Negeri (External Debt), Neraca Perdagangan (Trade Balance), dan Kurs Tukar USD (Exchange Rate) untuk 2011 – 2014. Hasil pengolahan menggunakan spreadsheet, dirangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel-1 : Indikator Ekonomi 2011 - 2014
Keterangan :
1. Nilai Tukar Rupiah (Exchange Rate) berdasarkan kurs tengah harian dan rerata tahunan.
2. Defisit Fiskal berdasarkan selisih penerimaan dan pengeluaran negara
3. CAGR : Compound Annual Growth Rate 2011 – 2014