Lihat ke Halaman Asli

Tentang Esok

Diperbarui: 19 Juli 2023   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita tak perlu kawatir tentang hari esok, tetapi sudahkah kita mempersipkan diri menuju malam? Tengoklah ke dalam jiwa, berbincanglah dengan hati dalam hening sebelum malam menjemput.

Siapkan obor dan minyakmu sebab malam tiba kita pun tak tahu, apakah malam nanti bintang-bintang di langit juga bulan ikut menyapa malam? Entahlah!

Ketika mentari menghilang dan malam tiba, di sana kita akan berhenti sejenak tetapi bukan akhir dari perjalanan kita. Hanya saja kita menunggu mereka sebab perjalanan kita sama, menanti dan menuju siang.

Tetapi cukupkah minyak yang kita punya tuk melanjutkan perjalanan malam? Sebab mereka tiba, di situlah masing-masing dari kita menyalakan obor tuk menerangi wajah dan seluruh tubuh kita.

Bila minyak yang kita punya tak cukup, maka kita tersesat dalam cengkraman malam, kehilangan arah dan tak bisa pulang. Karena perjalanan ini bukan soal cepat atau lambat tetapi tentang obor dan minyak kita agar kita tak kehilangan arah menuju pulang.

Kita bisa saja "berharap pada langit" agar bulan menyapa malam asalkan kita tak berkompromi dengan mendung tuk menghilangkan dahaga dalam perjalanan.

Bailengit, 16 Juli 2023
Arnol Goleo [11:20]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline