Lihat ke Halaman Asli

Arnol Goleo

Anakmomen

Doa Seorang Puan

Diperbarui: 14 Juli 2023   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kursi berjejer rapi di ruangan tamu, satu per satu datang dan masing-masing duduk pada kursi yang telah disediakan. Nyayian mulai bergema, seperti biasa.

Kursi tak seperti biasanya, ada sebagian yang kosong, tak terisi seperti dulu. Nyanyian demi nyanyian terus dikumandangkan, semua menikmatinya.

Seorang puan berdiri, kami hening seketika. Kata demi kata dituturkan menebus batin, bola mataku basa tak tertahan.

"Ada apa dan kenapa?" batinku bertanya.

Bukankah mentari itu sangat jauh? Namun sangat terasa bila sinarnya mengenai tubuh. Kita tak kan merasakan sinar sang mentari ketika kita berteduh di bawa sebuah pohon yang rantingnya tebal ditutupi daun-daun.

Bailengit, 14 Juli 2023
Arnol Goleo [22:23]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline