Lihat ke Halaman Asli

Arnol Goleo

Anakmomen

Rahasia Mendaki Gunung agar Sampai pada Tujuan

Diperbarui: 24 Mei 2023   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Soal tulis menulis itu mudah. Yang sulit adalah diri kita terutama pikiran. Sebab semuanya ada, telah saya dan Anda miliki. Karena kita sebagai manusia pada dasarnya sama yaitu telah dianugerahi pikiran dari Sang Agung.

Di manapun dan kapanpun bisa menulis. Entah itu di rumah, kosan, pantai, maupun di atas gunung. Soal ide, jangan khawatir di manapun ada berada di situ ada ide-ide yang "bergentayangan."

Tentu itu bukan fiksi tapi fakta bahkan Anda bisa raba atau foto. Tapi ide kan timbul di dalam alam pikiran kita? Ya, dan jelas pikiran tidak bisa di foto atau diraba karena ada di dalam kepala manusia.

Memang, ide itu timbul di dalam pikiran. Tetapi, menurut saya sebelum ide itu timbul dalam pikiran dan dituangkan dalam bentuk tulisan tidak terlepas dari kepekaan semua indra yang ada pada diri seseorang terhadap lingkungan sekitar.

Tidak jarang, orang yang seringkali mengabaikan indra yang dimilikinya dalam menulis sesuatu sehingga merasa kesulitan dari mana dan mau nulis apa. Padahal mata, telinga, lidah dan indra lainnya bisa digunakan (diaktifkan) untuk mengajak pikiran berimajinasi.

Sebab, pikiran tidak bisa berdiri sendiri karena pikiran adalah proses terakhir dalam menyusun atau mengeksekusi suatu peristiwa yang dirasakan oleh lidah, yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan indra lainnya.

Dulu awal saya menulis di Kompasiana rasanya sulit mencari ide atau memulai menulis. Padahal di sekitar kita ada begitu banyak objek (fenomena) yang bisa diangkat atau dirumuskan oleh pikiran untuk membuat sebuah cerita atau sebagai inspirasi dalam menulis.

Karena saya mengabaikan kelima indra tersebut akhirnya saya mengalami kesulitan. Misalkan hujan, hujan bisa dilihat, difoto bahkan dipegang dan dibuat sebuah cerita atau karya dalam bentuk puisi atau dalam bentuk catatan kecil lainnya.

Selain itu, misalkan, Anda melihat jalan raya dipenuhi motor dan mobil (macet), peristiwa ini bisa dibuat sebuah cerita atau opini. Tetapi jangan terburu-buru mengambil kesimpulan karena bisa saja jalanan macet bukan banyaknya motor atau mobil.

Mungkin saja di depan sana ada peristiwa lain seperti kecelakaan atau tanah longsor dan peristiwa lainnya. Nah, inilah yang saya maksudkan bahwa semua indra diaktifkan untuk mendapatkan lebih banyak informasi.

Setelah menyadari hal itu, semua indra saya mulai diaktifkan dan peka terhadap lingkungan sekitar untuk diangkat sebuah cerita, opini atau puisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline