Lihat ke Halaman Asli

Arnol Goleo

Anakmomen

Novel "Negeri Terasing" (#10)

Diperbarui: 22 Februari 2023   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hari ini kami ke toko buku Gramedia. Aisyah menepati janjinya. Tiba di Gramedia. "Aku mau yang ini..!" Sambil menunjukan dua buah buku novel yang kupegang kepada Aisyah.

Dua buku itu diambil Aisyah dan membawanya ke meja kasir. Setelah dibayar, Aisyah memberikan itu padaku buku yang diisi dalam kantong plastik Gramedia.

"Ini buku siapa?" Aku kan tidak membeli buku ini?" tanyaku pada Aisyah. "Ambil saja. Saya sengaja membelikannya itu untukmu. Aku lihat tadi kamu mengincar buku itu juga." Jawab Aisyah dengan senyum tipis.

"Kita kayak baygon di sini" kata Babang. [Hahaha] mereka tertawa lepas bersama. "Cieeee...Kayaknya ada yang mau jadian nih" cetus Meri. "Kerjaan kalian ngegosip terus" kata Aisyah dengan wajah seakan mengiyakan perkataan Meri.

Buku Antropologi Pembangunan Pedesaan itu pun aku masukan lagi ke dalam kantong plastik itu.

Dari Gramedia kami langsung ke warung kopi jalanan. Karena mereka adalah sahabat baikku semuanya mereka traktir.

Seusai ngopi barang, kami langsung ke kampus naik mobil milik Aisyah.

"Udah jadian yah" kata Meri. "Kreekkk..." Aisyah rem mendadak.

"Bisa diam tidak." Kata Aisyah dengan wajah tak biasa. "Biar di lak ban saja kali mulut Meri biar diam" kataku dengan sedikit bercanda.

Aisyah mulai melaju kencang mobilnya. "Aisyah pelan-pelan bawa mobilnya, bahaya." Aisyah melirikku dengan ekor mata. Aisyah malah makin kencang mengemudi.

"Uuuakk" Aku ketika turun dari mobil Aisyah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline