Teknologi saat ini yang saya dan sahabat ketahui bahwa sangat maju tidak seperti "teknologi moyang kita dulu" yang hidup sekitar 2000 tahun yang lalu.
Selain teknologi, moyang kita dahulu disebut-sebut sebagai masyarakat terbelakang di bidang kepercayaan (agama) yang konon mereka menyembah batu atau pohon dan lain sebagainya.
Benarkah moyang kita dahulu sangat terbelakang tingkat peradabannya? Benarkah teknologi mereka tidak mampu bersaing dengan teknologi bangsa barat?
Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, di sini saya sedikit menggambarkan mengapa kita berpikir dan merasa minder dengan peradaban kita (Indonesia).
Setelah pascakemerdekaan banyak anak-anak dididik di sekolah bahkan sampai di Perguruan Tinggi bahwa sejarah kebudayaan Nusantara awalnya adalah berburu dan meramu.
Sungguh ini masih sempat saya terima pelajaran atau mata kuliah. Sehingga banyak generasi berpikir bahwa kebudayaan Nusantara sangatlah terbelakang. Saya pun demikian.
Apakah Anda juga pernah mendapatkan pendidikan semacam itu? "Saya rasa ia. Kalau tidak di bangku kuliah, mungkin saja Anda mendapatkan pelajaran semacam itu di bangku SD-SMA."
Padahal, setelah saya menelusuri peradaban Nusantara lewat media internet dan mancarinya sampai di tokoh buku Gramedia tentang peradaban Nusantara dan saya menelaah bahwa mereka dulu tidak sekuno itu seperti yang "dituduhkan" oleh bangsa barat serta pelajaran yang saya terima di sekolah atau di Perguruan Tinggi.
Bahkan peradaban Nusantara sudah tertulis di kitab Nagarakartagama, Sutasoma, dan peninggalan dalam bentuk artefak yang sekarang ini masih berdiri kokoh seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Selain itu, Waruga adalah salah satu peradaban tinggi Nusantara yang ada di Sulawesi Utara yang diperkirakan sudah ada sekitar 8.000 tahun yang lalu.
Jika dibandingkan dengan Piramida Mesir Waruga masih lebih tua karena Piramida Mesir diperkirakan sekitar 5.000 tahun yang lalu sedangkan Waruga 8.000 tahun yang lalu. Selain Waruga, kita masih memiliki Gunung Padang.