Lihat ke Halaman Asli

PR untuk Siswa: Bagaimana Cara Seorang Guru Memberikan PR yang Efektif?

Diperbarui: 27 Oktober 2022   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru dalam memberikan PR pada siswa kurang lebih ada tiga macam yaitu;

Pertama, PR berupa soal essay. PR semacam ini diberikan kepada siswa untuk menjawab soal-soal yang diberikan guru di sekolah tersebut. Seusai menjawab soal-soal itu di rumah besoknya siswa membawa kembali atau hasil dari menjawab soal-soal tersebut siswa membawa pada pertemuan berikutnya.

Kedua, yaitu PR menghafal. PR semacam ini biasanya setelah diberikan atau seusai disuruh mencatat di sekolah dan ada point-point penting (menurut guru) siswa ditugaskan itu untuk belajar (menghafal) dan dipertemuan berikutnya satu per satu siswa menghafal di depan siswa lain di sekolah.

Ketiga, guru memberikan salah satu bab dalam buku ajar untuk dicatat oleh siswa secara ringkas tapi banyak PR semacam ini suruh mencatat keseluruhan isi bab, dan sama, siswa membawa PR tersebut pada saat tatap muka selanjutnya.

Ketiga PR di atas, diulang-lang seperti itu. Apakah ini efektif? Apakah siswa benar-benar memahami PR yang dicatat atau dijawab soal-soal essay itu atau seusai menghafal?

Menurut hemat saya, ini tidak efektif. Mengapa? Sebab menghafal belum tentu mengerti, begitu juga dengan mencatat per bab karena pemahaman anak atau siswa ketika diberikan tugas menghafal itu sekedar mereka hafal setelah itu lupa.

Juga dalam hal mencatat, siswa akan berusaha menyelesaikan tugasnya itu dengan mencatat tetapi tidak ada pemikiran untuk mengerti apa yang telah dicatatnya itu. Sehingga, catatannya itu dibuka atau dipelajari ketika ulangan tiba.

Jadi harusnya bagaimana?

Pekerjaan Rumah (PR) boleh-boleh saja diberikan untuk siswa tetapi tidak seperti cara di atas. Kalau dari saya hanya dua PR yang bisa diberikan pada siswa dan caranya pun harus dirubah antara lain;

Pertama, soal menghafal. Tugas tersebut guru tidak boleh menyuruh siswa sekilas  menghafal tetapi diberikan tugas yaitu memahami setiap point-point penting yang telah dicatat atau diberikan oleh guru.

Kemudian, pada saat pertertemuan selanjutnya siswa mampu menjelaskan point-point tersebut di depan siswa/i yang lain. Juga, siswa yang lain diberikan ruang untuk bertanya kepada siswa yang tengah menjelaskan di depan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline