Lihat ke Halaman Asli

Arnol Goleo

Anakmomen

Seperti Matahari

Diperbarui: 8 Oktober 2022   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam yang indah
Di bawah pohon rambutan
Angin sepoi-sepoi
Yang terdengar di telingaku hanyalah suara katak

Aku merenung
Bagaimana harusnya manusia
Menjalani kehidupan di bumi

Apakah kita harus menyesali yang sudah berlalu? Ataukah tak perlu menyesalinya?

Hingga beberapa menit kemudian
Aku teringat akan matahari
Matahari selalu terbit di waktu pagi
Tenggelam di waktu senja

Dan tak pernah bosan menerangi bumi Setiap hari
Walau bumi dan seisinya tak menghiraukan akan cahayanya yang telah dipancarkannya itu ke dunia

Harusnya, manusia lebih daripada matahari
Karena manusia adalah mahkluk Allah
yang paling mulia dari segala ciptaanNya

Tanpa menyesali dan mengharapkan pujian dari manusia
Tetapi terus dilakukan apa yang baik dan yang dikehendaki Allah
Sebab warisan yang akan diterima dari Dia
Yaitu Kerajaan sorga

Bailengit, 08 Oktober 2022

Arnol Goleo  [19:02]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline