Lihat ke Halaman Asli

Di Ujung Rotan Ada Emas

Diperbarui: 6 Oktober 2022   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tidak asing lagi mendengar ucapan seorang guru di sekolah yaitu; "Di Ujung Rotan Ada Emas." Apalagi sekarang Anda yang berusia kepala 5 ke atas sudah pasti di sekolah sering mendapat hukuman ketika melanggar seperti terlambat ke sekolah, bolos, dan lain sebagainya.

Tentu, saya yang usia kepala 2 saja waktu zaman sekolah SD masih mendengar dan sering mendapat hukuman di sekolah, apalagi Anda.

Dan, dulu kata itu sudah kita anggap biasa ibaratnya itu sudah menjadi makanan sehari-hari ketika melanggar serta mendapat hukuman, kita menerima dengan lapang dada.

"Sekarang, masih ada tapi sudah jarang bahkan di larang, katanya melanggar Hak Asasi Manusia." Palingan seorang guru ketika muridnya melanggar aturan sekolah hanya di berikan sanksi berupa peringatan dalam bentuk ucapan. Sebab, itu sudah dilarang oleh orangtua murid/wali.

Sekarang, jauh perbedaannya waktu zaman sekolah dulu apalagi dibandingkan dengan pengalaman sekolah Anda yang saat ini berusia kepala 5. Anehnya, guru tidak lagi atau sudah jarang dihukum siswa dengan secara fisik malah siswanya yang memukul guru.

Ada beberapa kejadian, tentu bukan hanya saya, Anda juga pasti pernah mendengar kejadian-kejadian yang sangat memprihatinkan seperti murid memukul gurunya bahkan membunuh gurunya sendiri. Miris memang!

Harusnya, dengan adanya pengurangan atau orangtua melarang pada guru agar tidak memberikan sanksi seperti hukuman fisik kepada murid dengan rotan anak lebih patuh terhadap guru. Karena tidak mungkin gurunya seolah-olah memberikan hukuman pada muridnya tanpa alasan atau tanpa kesalahan, itu mustahil.

Pertanyaannya: Kesalahannya di mana? Apakah seorang guru salah dalam mendidik murid? Atau terletak pada anak? atau pada orangtua murid?

Guru memberikan didikan pada murid hanya sekitar 25% di sekolah sedangkan selebihnya pada orangtua sebab murid lebih lama di rumah dibandingkan di sekolah. Karena sebenarnya pendidikan anak di awali dari orangtua.

Zamannya saya masih ada yaitu "takut" terhadap guru bila melakukan kesalahan. Sekarang, "guru takut pada muridnya." Jadi, anak juga harus dibentuk karakternya dari orangtua karena sudah tidak ada lagi kata "Di Ujung Rotan Ada Emas."

Memang, dulu kami juga sering melakukan kesalahan tapi tidak sampai memukul guru bukan karena takut pada guru tetapi ini soal etika seorang murid harusnya menghargai guru begitu pun sebaliknya. Artinya sama-sama saling menghargai.

Bailengit, 06 Oktober 2022

Arnol Goleo  [14:40]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline