Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Hujan

Diperbarui: 17 Agustus 2022   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh kekasihku...
Wajahmu elok bagaikan pelangi di langit seusai hujan!

Kau memang cantik, tetapi musibah seusai derasnya hujan
Seperti bencana banjir di Kao Barat
Kau dapat mengungsikan masyarakat
Betapa dahsyatnya air mata langitmu!

Oh kekasihku...
Aku takut menyakitimu bukan karena takut kehilanganmu
Tetapi yang aku takutkan adalah air matamu
Sebab air matamu adalah air mata musibah

Oh kekasihku...
Musibah bila tangisanmu tak berhenti siang dan malam
Seperti langit mengeluarkan air siang dan malam mendatangkan malapetaka

Oh kekasihku...
Keinginanku menghentikan tangisanmu namun tak bisa
Sebab selama jantung hatiku tidak menangis akan mendatangkan malapetaka juga dalam hidupku
Seperti langit tak menurunkan hujan sepanjang tahun mengakibatkan kekeringan bumi

Oh kekasihku..
Aku serba salah dalam menghadapi sikapmu
Sekarang jiwa ragaku kuserahkan kepadamu jantung hatiku
Sebab kau tahu sikapku kapan kau mengeluarkan air mata dan kapan kau berhenti menangis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline