Peningkatan kinerja dan produktivitas perusahaan dapat dicapai melalui penggunaan Balanced Scorecard (BSC), alat manajemen strategis. Pertama, BSC membantu organisasi dalam mengartikulasikan visi dan strategi mereka secara jelas dan terukur. Dengan menetapkan tujuan strategis yang terhubung langsung dengan visi dan misi organisasi, BSC memastikan bahwa setiap langkah yang diambil oleh organisasi memiliki tujuan yang terdefinisi dengan baik dan dapat diukur. Hal ini memungkinkan fokus yang konsisten pada pencapaian tujuan jangka panjang, sehingga meminimalkan kemungkinan sumber daya dan upaya yang dialokasikan pada inisiatif tertentu.
BSC menyediakan kerangka kerja yang luas untuk mengukur kinerja organisasi dari berbagai sudut pandang. Dengan menggabungkan elemen keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan, BSC tidak hanya memperhatikan hasil keuangan jangka pendek, tetapi juga elemen penting lainnya yang mendukung keinginan dan pertumbuhan jangka panjang. Ini membantu organisasi untuk tidak hanya fokus pada profitabilitas, tetapi juga pada kualitas produk yang mereka jual.
Dalam organisasi, penerapan BSC mendorong budaya yang berpusat pada prestasi. BSC meningkatkan akuntabilitas dan tanggung jawab di semua level dengan menetapkan target yang jelas, menetapkan inisiatif untuk tindak lanjut, dan memberikan umpan balik secara teratur. Ini meningkatkan produktivitas individu dan tim serta meningkatkan rasa kepemilikan karyawan terhadap pencapaian organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, BSC tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengukur kinerja, tetapi juga membantu mengubah budaya perusahaan ke arah pemikiran strategis dan eksekusi yang disiplin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H