Lihat ke Halaman Asli

Krisis

Diperbarui: 22 September 2015   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yg lalu saya mendengar kata-kata yg cukup menggelitik perasaan saya , kurang lebih kata-katanya seperti ini " dimomen yg seperti ini (krisis keuangan dimana-mana ) yg harus kita lakukan adalah TAU DIRI " . Ya , tau diri . Mungkin kata tau diri bisa diartikan menjadi banyak sekali artian bergantung siapa yg mengatakan dan apa jabatannya . Dan bagi saya , sebagai rakyat biasa yg menerima penghasilan pas-pasan dg cur-curan keringat yg membasahi setiap hari ,saya menganggap kata "tau diri" sebagai gambaran keadaan negara kita yg tercinta ini . Saya mungkin tidak mempunyai kemampuan untuk menjabarkannya dg kata-kata yg lebih " economic language" , tapi saya justru lebih yakin , dimasa- masa sekarang ini kita sedang tidak "terlalu" butuh untaian kata yg njelimet dan bikin otak kita makin panas.

Saat ini yg paling kita butuhkan adalah TINDAKAN NYATA dari orang2 yg mempunyai dedikasi dan integritas untuk menjadikan Indonesia Bersinar di mata DUNIA ( hindari kata " indonesia yg lebih baik " ) , karena ini adalah momentum dimana kita bisa tunjukan pada DUNIA bahwa kita (INDONESIA) itu nyata adanya bukan hanya sekedar bayang-bayang kelabu . Potensi Indonesia untuk menjadi negara BESAR  tentu sangat memadai  dengan dukungan kekayaan alam dan jumlah penduduk yg besar.

Jadi saya sangat mendukung anak-anak muda yg selalu berinovasi dan bersaing dg pemuda-pemuda lain diluar sana . Karena kita sebagai generasi produktif sudah selayaknya memberikan sumbangsih ide ,energi ,dan dedikasi untuk menjadikan INDONESIA BERSINAR terang melintasi Khatulistiwa. Dengan dukungan dari para pemuda- pemudi indonesia, saya yakin kata "krisis" tidak akan menjadi momok yg menakutkan malah akan menjadi momentum dimana semua kreatifitas dan ide bersatu .

#krisisNoWorry




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline