Lihat ke Halaman Asli

Kelompok Inovasi 1 R6 Untag Surabaya melakukan pelatihan limbah minyak jelantah menjadi produk baru

Diperbarui: 19 Januari 2025   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok Inovasi produk 1 R6

Surabaya, 18 Januari 2025 - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya saat ini tengah mengadakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini berlangsung dari 12 hingga 23 Januari 2025, di mana setiap mahasiswa didampingi oleh seorang Dosen Pendamping Lapangan (DPL) guna mendukung pelaksanaan program kerja mereka.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Mata kuliah ini menjadi wujud nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, di mana mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, memotivasi, serta membantu memecahkan permasalahan yang ada.

Salah satu permasalahan yang diidentifikasi dalam program KKN ini adalah kurangnya pemanfaatan limbah minyak jelantah dalam usaha keripik gadung milik Pak Karji. Limbah minyak jelantah dari proses penggorengan sering kali dibuang tanpa pemanfaatan lebih lanjut. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Untag Surabaya dari kelompok inovasi produk 1 berinisiatif memberikan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Program ini bertujuan untuk menciptakan peluang usaha baru bagi UMKM keripik gadung di Desa Begaganlimo.

Dalam pelatihan ini, mahasiswa KKN, yaitu Yessa Firdasari, Arninta Beatris Pramesti, Dicky Satria Ananta, Laura Tria Ardhita, dan Irada Subhan, memberikan pendampingan kepada mitra usaha agar dapat mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai jual. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan UMKM keripik gadung Pak Karji dapat mengembangkan produk baru dan meningkatkan pemanfaatan limbah secara lebih optimal.

Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dalam program ini adalah Mochammad Firmansyah, S.T., M.T., yang turut memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan. Sementara itu, mitra usaha, Pak Karji, memberikan tanggapannya terhadap pelatihan yang diberikan: "Bagus, karena sekarang saya sudah tahu cara membuatnya dan bisa mencoba membuat produk sendiri. Minyak jelantah yang sebelumnya hanya dibuang kini bisa dimanfaatkan kembali. Terima kasih banyak, Mbak dan Mas KKN, atas kesempatan pelatihan gratis ini. Sekarang saya bisa mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline