Begaganlimo, 18 Januari 2025 -- Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) Surabaya sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Sub kelompok 5 KKN Reguler 6, Inovasi produk 1 yang beranggotakan Yessa Firdasari, Arninta Beatris Pramesti, Dicky Satria Ananta, Irada Subhan, Laura Tria Ardhita. Dalam progam kerja ini kami membuat inovasi baru berupa lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Dalam kegiatan ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Mochammad Firmansyah S.T. M.T. Dalam kuliah kerja nyata (KKN) ini berhasil menciptakan inovasi dengan memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan dasar pembuatan lilin aromaterapi ramah lingkungan. Program kerja yang diberi nama "Jelantah Berkah" ini tidak hanya mengurangi limbah di sekitar lingkungan masyarakat, tetapi juga dapat membuka peluang usaha baru bagi UMKM keripik gadung di desa begaganlimo kecamatan Gondang kabupaten Mojokerto.
Minyak jelantah, yang seringkali dianggap sampah, bisa diciptakan kembali menjadi lilin aromaterapi dengan berbagai wangi menenangkan, seperti peppermint, cengkeh, dan serai. Proses pembuatan lilin ini menggunakan bahan-bahan sederhana, yaitu minyak jelantah, dan melibatkan pelatihan bagi UMKM keripik gadung yang dikelola oleh Pak Karji.
Menurut Pak Karji, yang merupakan penjual keripik gadung, gagasan ini muncul karena banyaknya minyak jelantah yang dibuang sembarangan, yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. "Ini bagus karena saya sudah tahu cara membuatnya, dan bisa mencoba memproduksinya. Minyak jelantah yang biasanya dibuang kini bisa dimanfaatkan kembali. Terima kasih banyak kepada mbak-mbak dan mas-mas dari KKN yang telah memberikan pengalaman pelatihan gratis ini untuk mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi."
Dengan hadirnya "Jelantah Berkah" UMKM keripik gadung yang dipimpin Pak Karji membuktikan bahwa inovasi yang berfokus pada lingkungan bisa menjadi langkah nyata dalam menciptakan perubahan positif. Program "Jelantah Berkah" menjadi contoh nyata bahwa inovasi yang ramah lingkungan dapat mendorong perubahan berdampak positif, sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pengembangan usaha lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H