Lihat ke Halaman Asli

Siapakah Selain Puan Maharani?

Diperbarui: 4 April 2017   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar diambil dari JPNN.com

Tanda-tanda Puan Maharani untuk kian tinggi terbangnya kian menemukan rute terang. Langkahnya kian melejit. Nama dan kebesarannya tidak selalu dikait-kaitkan lagi dengan nama sang ibu. Dirinya sendiri kian mampu menghadirkan daya tarik. Sehingga semakin banyak orang yang membuka mata dan pikiran dalam mengakui karir politiknya.

Dalam suatu kesempatan Megawati Soekarno Putri telah memberikan sinyal tentang rencana dirinya untuk pensiun sebagai pemimpin partai politik PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Dia menyadari bahwa di tubuh partai diperlukan kepemimpinan muda untuk melanjutkan dan meningkatkan kiprah partainya. Regenerasi di tubuh partai sangat dibutuhkan.

Memang suara-suara yang meminta Megawati untuk tetap bertahan masih cukup lantang dan cukup banyak. Tetapi nampaknya dia sendiri membutuhkan untuk mulai melirik siapa calon penggantinya. Siapakah nama-nama yang mungkin menggantikannya?

Para pengamat telah memberikan komentar perihal pemberitaan ini. Saat berita ini meluncur, desas-desus bermunculan. Juga pendapat para ahli politik menghangatkan isu itu. Pertama, jika Megawati mengambil tindakan pensiun, stock kader begitu banyak jumlahnya. PDIP tidak kekurangan kader-kader yang hebat. Di tingkat nasional ada nama Joko Widodo, yang sekarang menjabat sebagai presiden republik Indonesia. Di tingkat daerah ada nama Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Tri Rismayanti (Walikota Surabaya). Di kementerian ada Puan Maharani sebagai Menko PMK.

Nama-nama itu menghiasi panggung perbincangan seputar siapa pengganti yang tepat untuk Megawati Soekarno Putri.

Di Internal PDIP, nama Puan Maharani terlalu kuat ketimbang nama-nama lain yang telah disebutkan di atas. Kecemerlangan dalam karir politik Puan kian menguatkan lirikan para pengamat dan orang-orang yang semula melihatnya sebelah mata. Sebagian besar kian mengakui bahwa Puan bukan lagi dipandang sebagai anak muda yang minim pengalaman dan besar karena anak mama. Label yang semula begitu kuat itu – label Puan anak mama – secara sendirinya perlahan mulai tidak meyakinkan. Yang meyakinkan adalah kian menjadi dirinya sendiri dan kian menunjukkan prestasi kerjanya.

Sesungguhnya Puan Maharani tidak sendirian. Nama lain yang juga cukup kuat adalah Prananda Prabowo. Tapi kedua orang ini, dilihat ‘passion’nya masing-masing, keduanya memiliki kiprah yang ideal masing-masing: Prananda Prabowo yang dari sejak awal telah konsen sebagai orang penting di balik layar akan lebih baik tetap mengambil posisi itu. Sementara Puan yang sudah sejak awal selalu tampil di depan panggung politik juga sudah tepat untuk melanjutkan tren itu.

Jika membaca langkah Megawati dari awal, nampaknya pemikiran ini tidak keliru. Mega telah memperhatikan sungguh-sungguh bagaimana memposisikan keduanya dalam politik. Pengalaman ini tentu menjadi catatan penting untuk mempertimbangkan langkah siapa yang lebih tepat menggantikan posisi Megawati di panggung politik sebagai pemimpin partai berlambang banteng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline