Lihat ke Halaman Asli

Kenikmatan atau Penyiksaan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua berawal dari kebetulan.
Ketika ku merasa nyaman, dan dia membuka diri untuk memberikan rasa nyaman.
Bukan hanya kasihan, bahkan sedikit perhatian.
Apakah masih bisa dikatakan kebetulan?

Ku merasa nyaman, apakah itu bagian dari Kenikmatan?

Bisa dilihat. Bisa tertawa. Bisa berbagi. Bisa bercerita. Bisa merindu. Bisa membuat kisah.
Tapi tak bisa memiliki.

Ku tak bisa memiliki, apakah itu bagian dari Penyiksaan?

Kisah datang disaat yang tidak bisa kita duga. Dengan orang yang tak bisa diduga. Tempat tak terduga. Dan kenapa?

Ku tau aku tak bisa memiliki. Tapi aku menikmatinya.
Ku tau aku merasa nyaman. Tapi aku merasa tersiksa karenanya.

Tersiksa karena aku takut terjebak.
Tapi aku menikmati semua proses itu.
Merindu, bertemu, bercerita, berbagi, berpisah, merindu kembali.
Tanpa harus mengharapkan ada timbal balik dari segala kenyamanku.

Pengalaman mengajarkanku untuk tidak harus memiliki.
Pengalaman mengajarkanku untuk menikmati proses itu.
Pengalaman mengajarkanku, belajar dari pengalaman.
Dan Pengalaman mengatakan, kau harus menikmatinya tanpa harus tersiksa (?)
Apakah pengalaman salah kali ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline