Lihat ke Halaman Asli

Arniana Anwar

Mahasiswa Doktoral ILMU PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM dan LINGKUNGAN IPB

Menelisik Jejak Xanthostemon Novaguineensis dari Papua yang Terancam Punah

Diperbarui: 14 September 2024   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc. Pribadi

Selayang pandang Pulau Papua

Pulau Papua merupakan pulau bagian timur Indonesia yang memiliki luasan sekitar 786.000 kilometer persegi. Luasan ini membawa Pulau Papua menjadi pulau terluas nomor 1 di Indonesia. Tidak hanya itu, dengan luasan tersebut Pulau Papua menjadi pulau dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. 

Dalam majalah Nature yang diterbitkan pada tahun 2020 disebutkan bahwa setidaknya terdapat 13.634 spesies tumbuhan yang mendiami Pulau Papua. Bahkan jika dibandingkan dengan Madagaskar yang dikenal dengan keberlimpahan flora endemiknya pun kalah 2.000 kali lipat. Tingkat keragaman ini diikuti dengan tingkat endemisitas yang tinggi yaitu sebesar 68%. 

Sungguh hal ini seharusnya menjadi kebanggaan bagi Indonesia sekaligus menjadi tantangan yang sangat besar bagi para ahli botani dan pihak terkait untuk mempertahankan keanekaragaman yang tak ternilai harganya ini.


Sowang (Xanthostemon novaguineensis)

Sowang (Xanthostemon novaguineensis) adalah salah satu jenis Xanthostemon yang diketahui hidup di Indonesia dan pertama kali dikoleksi oleh Valeton pada tahun 1907. Tumbuhan ini termasuk dalam keluarga Myrtaceae atau jambu-jambuan yang memiliki karakter khusus berupa daun kasar dan kelenjar minyak. 

Pohon ini biasanya ditemukan di hutan hujan tropis dataran rendah. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tanaman ini hanya dapat ditemukan di Papua khususnya di sekitar Cagar Alam Pegunungan Cycloop Jayapura. Kayu Sowang termasuk jenis kayu yang sangat keras dan padat. 

Hal ini menjadikannya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan tinggi, seperti konstruksi bangunan, jembatan, atau peralatan berat. Kayu ini memiliki berat jenis yang tinggi, sehingga cenderung lebih berat dibandingkan kayu dari spesies lain. 

Selain itu, kayunya dikenal tahan terhadap serangan hama seperti rayap dan serangga kayu, sehingga sangat cocok digunakan dalam kondisi tropis dan lembap menjadikannya pilihan yang baik untuk penggunaan luar ruangan atau di lingkungan yang memiliki tingkat curah hujan tinggi.

Memberi Kebermanfaatan namun Mengancam Keberlangsungan Hidupnya

Kulitas kayu yang mumpuni dari tumbuhan Sowang membuat jenis ini digemari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop. Masyarakat di Teluk Youtefa, Danau Sentani, dan sebagian pesisir utara Pegunungan Cycloop biasanya mendirikan perkampungan di daerah pasang surut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline