Lihat ke Halaman Asli

Analisis Pengaruh Goals Setting terhadap Performance Mahasiswa

Diperbarui: 14 Mei 2024   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Mahasiswa adalah kelompok pemuda intelektual yang dididik dalam berbagai bidang pengetahuan dan keterampilan. Mahasiswa adalah aset bangsa karena mereka adalah generasi muda yang akan menjadi generasi penerus bangsa yang akan mengalami perkembangan di dunia yang semakin kompleks, dan mereka harus mampu menghadapinya.

Dalam mengatasi masalah yang disebabkan oleh berbagai perubahan dan perubahan, pembelajaran harus mencapai banyak hal bagi mahasiswa, baik akademik maupun non-akademik. Mahasiswa harus merencanakan tujuan untuk masa depan yang akan memotivasi mereka untuk terus berkembang.

Tujuan tidak hanya mengacu pada apa yang ingin dicapai sesemahasiswa, tetapi juga mengacu pada maksud atau tujuan dari suatu tindakan. Konsep ini serupa dengan konsep goals (Locke, 1969). Konsep lain yang serupa dengan pengukuran tujuan sering digunakan dalam artikel "Goal setting and performance: 1969-1980".[1]

Sebuah konsep dasar dari penelitian penetapan tujuan adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia dikontrol secara langsung oleh tujuan. Menurut teori motivasi McClelland, mahasiswa dimotivasi oleh keinginan untuk berkuasa, berprestasi, dan memiliki. Jika mahasiswa memiliki kombinasi ketiga motif ini, dia memiliki tingkat motivasi tertinggi.

 Teori motivasi yang terdiri dari kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan rasa memiliki, dikemukakan oleh David McClelland pada tahun 1961. McClelland menjelaskan bahwa tiga kebutuhan utama yang mendorong motivasi adalah prestasi, kekuasaan, dan hubungan.

 

PENGARUH GOALS SETTING TERHADAP PERFORMANCE MAHASISWA

 

Locke (1968) dalam Quick (1979) menganggap setting goals sebagai cara untuk meningkatkan motivasi kinerja, yang pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan performance. Prinsip dasar teori goals setting adalah niat dan tujuan, yang keduanya bertanggung jawab atas perilaku mahasiswa. Goals menentukan upaya mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa tujuan yang lebih sulit akan menghasilkan tingkat prestasi yang lebih tinggi daripada tujuan yang lebih mudah. Namun, individu dengan tujuan yang rendah menghadapi tugas yang menantang akan merasa frustasi sama seperti individu dengan tujuan yang lebih tinggi menghadapi tugas yang mudah.

Bagian dari pekerjaan yang dilakukan adalah tugas. Untuk menyelesaikan tugas yang sulit, diperlukan upaya yang besar. Tugas ini lebih berat karena membutuhkan tingkat keterampilan dan pengetahuan yang tinggi serta usaha yang besar. Namun, tujuan adalah sasaran dari suatu tindakan yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang diperlukan untuk mencapai goals tersebut. Goals menunjukkan pencapaian standar khusus dari suatu keahlian terhadap tugas dalam jangka waktu tertentu. Target yang lebih sulit dapat dicapai dengan usaha dan perhatian yang lebih besar serta membutuhkan lebih banyak pengetahuan dan kemampuan daripada tujuan yang mudah dicapai. Jadi, tingkat kesulitan menunjukkan seberapa mudah atau sederhana suatu tugas untuk diselesaikan, sementara tujuan kesulitan menunjukkan tingkat keahlian tugas yang dibutuhkan. Ada keterkaitan hubungan antara kesulitan tugas dan kinerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline