Lihat ke Halaman Asli

Arnesti Aulia Salsabilla

Universitas Airlangga

Pentingnya Kesadaran terhadap Gangguan Kesehatan Mental di Era Generasi Millenial dan Generasi Z

Diperbarui: 13 Juni 2022   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gangguan kesehatan mental adalah penyakit yang bisa memengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku penderitanya. Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor contohnya yaitu infeksi, kelainan bawaan, kerusakan otak, peristiwa traumatik, kehilangan orang tua, perceraian, dan lain-lain. Gangguan kesehatan mental memiliki gejala delusi, halusinasi, perasaan sedih, perasaan cemas,

 dan lain-lain. Gangguan kesehatan mental ini bisa berupa depresi, skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, dan gangguan tidur. Dokter hanya bisa meredakan gejala gangguan kesehatan mental dan meningkatkan efektifitas psikoterapi dengan cara menyarankan untuk minum beberapa obat seperti fluoxetine, aripripazole, alprazolam, dan lithium. Penyakit kesehatan mental akan lebih berbahaya apabila tidak ditangani dengan cepat. 

Zaman sekarang, khususnya generasi millenial dan generasi z masih banyak masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya pemahaman mengenai gangguan kesehatan mental. Secara kehidupan, semakin berjalannya waktu dari tahun ke tahun akan mengalami perubahan. Dengan berjalannya perubahan tahun yang akan mendatang, masyarakat akan ditemukan dengan 

dunia persaingan kerja, pendidikan, dan karir yang ketat, biaya hidup yang semakin mahal, dan sikap individualis antar masyarakat yang semakin kuat. Hal-hal tersebut yang bisa membuat masyarakat mengalami stres dan depresi atau bahkan memutuskan untuk bunuh diri, karena mereka tidak bisa menerima dan mengikuti perkembangan jaman. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sebanyak 7,05 juta orang pengangguran per Agustus 2019. Sejak 2015 angka pengangguran tidak pernah turun dari di bawah angka 7. Pengangguran tersebut disebabkan oleh terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia akibat persaingan yang ketat. "Seseorang yang menganggur selama lebih dari 25 minggu (6 bulan) 

dalam setahun terakhir berisiko tiga kali lipat mengalami masalah kesehatan mental." tulis tim peneliti dari Universitas Washington and Lee, Amerika Serikat (AS). Pengangguran tersebut memiliki dampak yang begitu besar, salah satunya yaitu mengidap gangguan kesehatan mental seperti depresi, stres, hingga mengancam diri sendiri untuk melakukan bunuh diri. 

Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman mengenai gangguan kesehatan mental sangatlah penting. Selain untuk menghindari terkena gangguan kesehatan mental, tetapi juga bisa untuk mengurangi gejala kesehatan mental secara mandiri. Mengurangi gejala kesehatan mental secara 

mandiri tersebut bisa dilakukan dengan cara memberi waktu luang untuk membahagiakan diri sendiri, memelihara pikiran yang positif, menjaga hubungan baik dengan orang lain, dan menjaga kecukupan tidur dan istirahat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline