Lihat ke Halaman Asli

Apresiasi Film Life of Pi

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bercerita tentang seorang anak pemilik kebun binatang di Pondicherry, India bernama Piscine Molitor “Pi” Patel yang selamat dari tenggelamnya sebuah kapal yang ia dan keluarganya tumpangi dan bertahan selama 227 hari di sebuah sekoci penyelamat dengan seekor harimau bengala bernama Richard Parker. Mereka mengarungi luasnya Samudra Pasifik dari wilayah Asia Tenggara hingga akhirnya mereka selamat di pantai Meksiko. Selama petualangannya mengarungi lautan, Pi mengalami pengalaman spiritualitas yang menuntunnya untuk tetap bertahan hidup dan tetap percaya akan adanya tuhan.

Life of Pi yang merupakan adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karya Yann Matel, dirilis pada tahun 2001 dan meraih banyak penghargaan seperti Boeke Prize, sebuah penghargaan novel Afrika Selatan pada tahun 2003 dan Asian/Pacific American Award for Literature dalam kategori novel fiksi dewasa terbaik tahun 2001-2003. Pada tahun 2012 novel ini kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama dengan novelnya dan disutradarai oleh Ang Lee dengan naskah karangan David Magee dan efek visual oleh Rhythm & Hues Studios. Tidak jauh berbeda dengan novelnya, film Life of Pi juga meraih banyak penghargaan dan nominasi Oscar tahun 2013 seperti Best Cinematography dan Best Visual Effect.

Dalam pembahasan kali ini saya akan mengapresiasi film Life of Pi dari segi artistik dan hiburan. Dalam film ini penonton disuguhkan oleh semacam kenikmatan dalam menikmati fantasi dan hal yang kiranya di luar akal sehat manusia dengan efek visualnya yang sangat menakjubkan. Ketajaman serta kehalusan dari gambar dan efeknya membuat orang yang menontonnya pasti akan terheran dan bertanya apakah film ini benar-benar mengambil tempat yang sebenarnya untuk latar atau lokasi pembuatannya, karena saking real-nya maka tak heran bila film ini meraih banyak pengahrgaan di bidang visualisasi efek dan teknologi digital yang digunakannya.

Beberapa adegan atau cuplikan yang menarik menurut saya berdasarkan aspek visualisasi efek adalah diantaranya ketika badai menenggelamkan kapal yang ditumpangi oleh Pi dan keluarganya. Dalam adegan tersebut terlihat bahwa Pi benar-benar seperti sedang hanyut dalam badai dan tenggelam sambil berenang sementara ia melihat kapal yang mereka tumpangi sedang karam. Seni sinematografi dan permainan efek khusus dalam adegan ini membuat penonton bertanya-tanya termasuk saya tentang bagaimana cara memvisualisasikan sebuah adegan yang direkam dalam air dan dikombinasikan dengan semacam teknik memberikan efek latar digital yang memerlukan latar warna polos khusus seperti kain khusus untuk memberikan efek digital pada film. Hal ini sungguh luar biasa bagi saya. Di adegan yang lain juga menunjukan hal yang sama, seperti pada adegan awal saat paman Pi, Mamaji berenang di sebuah kolam renang. Awalnya layar terlihat seperti gambar langit yang biru dan bersih, sampai kemudian seseorang melompat dan ternyata itu adalah sebuah kolam renang yang direkam dari dasar kolam renang. Dalam adegan ini efek visual yang digunakan hampir sama dengan adegan pada saat kapal yang tenggelam, dan masih banyak lagi efek khusus yang begitu menakjubkan.

Dari segi hiburan saya menilai film ini sangat menghibur dari segi pandang saya yang seorang pecinta film bergenre petualangan. Film ini menyajikan cerita yang unik dan sulit untuk bisa dicerna dan dipahami dengan sekali tonton saja. Berbagai unsur yang menurut saya ganjil atau sulit untuk dipahami membuat penonton bertanya-tanya apa maksud dari cerita tersebut, ditambah dengan adegan-adegan yang memancing pertanyaan. Semua hal yang bersifat susah untuk dipahami tersebut dibalut dengan efek visual yang membuat penonton menebak-nebak makna dari cerita tersebut. Hal ini cukup menghibur saya karena sambil berpikir kita juga dibantu dengan visualisasi adegan yang membuat penonton berimajinasi dan membuat tebakan mengenai makna yang terkandung dalam cerita menjadi semakin luas dan lama-lama ngelantur kemana-mana. Contoh adegan dari bagian yang paling menarik berdasarkan aspek hiburan menurut saya adalah ketika berbagai hal yang bersifat imajinatif dan tidak rasional seperti saat Pi berada di pulau terapung. Pada adegan ini sungguh menarik karena menampilkan visualisasi dari sebuah imajinasi tentang sesuatu yang mungkin belum terbukti adanya dan dari sudut pandang saya sebagai orang yang suka tentang suatu hal yang bersifat imajinatif atau fiksi, hal tersebut cukup membuat saya terhibur.

Sebagai penutup, saya hanya ingin memberikan saran bagi anda yang belum menonton film ini agar jangan sampai melewatkan untuk menontonnya dan jika anda sedang mencari referensi film fiksi yang dapat untuk anda tonton di akhir pekan ini, maka film Life of Pi adalah salah satu rekomendasi saya. Selamat menonton.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Life_of_Pi

http://wikipedia.org/Life%20of%20Pi%20(film)%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline