Saat ini, aplikasi tiktok merupakan aplikasi yang sangat terkenal dikalangan dari anak-anak sampai kalangan dewasa. Dalam penggunaan aplikasi ini pastinya akan ada membawa dampak yang positif maupun negatif terhadap mental atau kejiwaan penggunanya karena banyaknya konten-konten yang ditampilkan pada aplikasi ini. Pengaruh positif dalam penggunaan aplikasi ini adalah membawa penggunanya untuk lebih kreatif, serta mengembangkan skill yang adapada diri seseorang yang memiliki ketertarikan seperti dibidang dance (menari), melukis, mengasah public speaking, memasak dan lainnya. Dengan ini, dapat memberikan motivasi pada khalayak yang melihat konten tersebut. Diterimanya konten yang dibuat, akan diberikan nilai yang positif oleh khalayak, adanya penilaian itu dapat meningkatan kepercayaan diri pada content creator yang telah berani belajar mengembangkan diri melalui aplikasi tiktok ini.
Adanya dampak positif yang telah diberikan, terdapat juga dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan aplikasi tiktok. Pengaruh negatif yang ditimbulkan biasanya terdapat kecanduan dalam bermain aplikasi ini yang akan mengganggu aktivitas belajar anak, merusak pola tidur, perubahan mood seseorang. Adapun pengaruh negatif lainnya dapat menyebabkan masalah mental atau merusak pola pikir penggunanya. Mengapa tiktok dapat menyebabkan masalah mental? Banyaknya konten yang ada pada tiktok memungkinkan sulit untuk kita memilih-memilih video yang akan kita tonton, salah satunya banyak ditemukan sebuah video konten yang merujuk kepada self diagnosis mengenai penyakit mental seseorang, hal itu sebenarnya tidak diperbolehkan karna tidak baik bagi seseorang menontonnya, terlebih lagi video tersebut akan tersebar ke banyak orang. Kenapa tidak diperbolehkan? Karena hal itu dapat menjadikan bagi penontonnya mengdiagnosis dirinya sendiri bahwa ia telah memiliki penyakit mental tersebut. Karena, yang disebutkan dalam video sangat persis dengan yang sedang dialaminya. Menduga-duga tanpa didukung data yang tepat, membuat penonton mengklaim dirinya telah memiliki penyakit tersebut maka ia akan mengsugesti dirinya sendiri dan terdapat kecamasan tersendiri akibat dugaanya itu. Selain self diagnosis pengaruh negatif dari bermain tiktok, adapula hate comen yang membuat permasalahan pada mental penggunanya. Kebebasan memposting dan memberikan pendapat membuat siapa saja dapat memberikan berbagai macam komentar yang ditulis, komentar tersebut biasanya berupa ejekan, caci maki, dan perbandingan. Sering kali ditemukan komentar bersifat penghinaan dan membandingkan fisik yang memungkinkan akan berpengaruh terhadap mental content creator tersebut. Hal itu, membuat penggunanya merasakan sakit hati serta kekecewaan dan akhirnya merasa depresi karena terlalu memikirkan ketikan jahat dari pengguna tiktok lainnya.
Banyaknnya pengaruh yang dihasilkan dari penggunaan tiktok ini, maka sangatlah penting bagi kita sebagai pengguna aplikasi ini untuk berhati-hati dalam penggunaanya dan berikan pendirian kepada diri kita untuk mengontrol diri sendiri dalam berkomentar. Apabila ada konten yang mengedukasi tentang kesehatan mental ada baiknya untuk kita cari tahu telebih dalam lagi mengenai penyakit tersebut jangan asal telan mentah-mentah berita tersebut. Jangan terlalu berlebihan dalam menggunakan aplikasi ini, carilah kegiatan lain agar dapat mengurangi pemikiran tentang ujaran kebencian yang diberikan. Dibutuhkan peran orang tua bagi penggunaan tiktok yang masih remaja, agar orang tua dapat memberikan arahan yang mana konten yang membawa pengaruh buruk dan yang mana konten mengedukasi. Dengan arahan ini dapat meminimalisir pengaruh-pengaruh buruk lainnya yang kemungkinan akan terjadi selanjutnya.
Media sosial sebenarnya tidak akan membawa pengaruh yang buruk bagi penggunanya. Pengaruh baik dan buruknya dalam penggunaan media sosial itu tergantung pada pengguna pada media sosial tersebut, dapatkah mereka mengontrol baik buruknya dalam penggunaan media sosial untuk dirinya sendiri. Dengan penggunaan media sosial tiktok ini semua orang dengan mudahnya bisa mengembangkan diri dan sebagai jembatan interaksi yang mengglobal. Banyak sekali pengaruh yang dapat memicu kesehatan mental dalam penggunaan aplikasi ini, seperti bully, implusive buying, fomo, dan sebagainya. Tiktok tidak akan ada pengaruh negatif apabila kita tidak terlalu menelan mentah-mentah terhadap berita yang diberikan dan dapat mengontrol diri dalam bertindak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H